• Beranda
  • Berita
  • Bakamla evakuasi nelayan yang sempat hilang di Perairan Karimun

Bakamla evakuasi nelayan yang sempat hilang di Perairan Karimun

11 Februari 2022 17:49 WIB
Bakamla evakuasi nelayan yang sempat hilang di Perairan Karimun
Tim SAR Gabungan melakukan pencarian nelayan yang hilang di Perairan Kabupaten Karimun Kepulauan Riau. (ANTARA/ HO-Bakamla RI)
Personel Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut Tanjung Balai Karimun (SPKKL TBK) Bakamla yang tergabung dalam tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi nelayan Desa Lubuk yang sebelumnya dilaporkan menghilang selama empat hari di Perairan Kabupaten Karimun Kepulauan Riau.

Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangan, Jumat, menyatakan korban JS ditemukan dalam kondisi meninggal.

Nelayan JS dilaporkan hilang pada Senin (7/2). Korban pergi menjaring ikan di Perairan Desa Lubuk sekitar pukul 8.00 WIB. Namun, sekitar pukul 17.00 WIB, sampan korban ditemukan dalam kondisi kosong.

Warga Desa Lubuk sempat mencari korban di sekitar sampan, namun korban tapi tidak diketemukan.

Baca juga: Tim SAR evakuasi jenazah nelayan Pulau Durai

Personel SPPKL TBK bersama tim Basarnas Karimun, Polair Tanjungbalai Karimun, Babinsa Kundur, dan Tagana Karimun melaksanakan pencarian dengan menyisir perairan Desa Lubuk, sejak Selasa hingga Kamis (8-10/2). Namun, belum membuahkan hasil.

Hingga pada Kamis (10/2), seorang nelayan melihat mayat lelaki di sekitar Pantai Mukarimus. Temuan itu pun dilaporkan kepada Tim SAR Gabungan, guna mengevakuasi jenazah korban.

Tim SAR gabungan langsung ke perairan Kundur Barat untuk melaksanakan evakuasi, dan membenarkan jenazah itu adalah nelayan JS, yang dinyatakan hilang, berdasarkan ciri-ciri yang diketahui.

"Selanjutnya, korban diserahkan kepada pihak keluarga dan operasi SAR dinyatakan selesai," demikian keterangan Bakamla.

Baca juga: Bakamla kerahkan KN Belut bantu evakuasi kapal karam di Johor

Baca juga: Bakamla evakuasi 66 penumpang KMP Dharma Rucitra III miring di Bali

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022