Pakar: Kencan pertama tak harus lanjut pacaran

11 Februari 2022 18:27 WIB
Pakar: Kencan pertama tak harus lanjut pacaran
Ilustrasi kencan pertama (ANTARA/Shutterstock/Antonio Guillem)
Kencan pertama selalu dijadikan patokan awal untuk menjalin hubungan lebih lanjut, padahal jika kencan sudah selesai tidak ada ketentuan untuk meneruskan.

Inez Kristanti, M.Psi, psikolog klinis dan relationship expert mengatakan kencan khususnya yang pertama adalah sebuah proses pengenalan antara dua pribadi. Biasanya, orang akan menunjukkan ketertarikan atau minat masing-masing.

Baca juga: Agar "self reward" tidak berujung boros

Tidak melanjutkan hubungan setelah kencan pertama usai pun bukanlah sebuah kegagalan.

"Enggak perlu ada pressure ini harus berlanjut, harus pacaran atau sampai nikah. Kalau enggak cocok kenapa harus dipaksakan," ujar Inez dalam webinar Tinder "Connect and Let Sparks Fly on the First Date" pada Jumat.

Penting bagi seseorang untuk memperhatikan perasaan diri sendiri. Jangan sampai demi untuk menyenangkan orang lain atau takut dianggap gagal, maka memaksakan hubungan yang sebenarnya tidak cocok.

"Yang penting adalah kita tetap menjadi orang yang memperhatikan perasaan. Kalau sudah ngobrol banyak dan enggak mau lanjutin, ya kita harus bilang dengan jelas jangan ghosting, kita harus mengekspresikan harapan kita kemudian keinginan kita secara jelas," kata Inez.

Inez juga mengatakan, jika seseorang merasa cocok dengan pasangan kencan pertamanya, maka jangan ragu untuk mengekspresikannya.

Menurut Inez, banyak orang terjebak dengan aturan-aturan yang tidak perlu, seperti jangan mengirim pesan sebelum tiga hari setelah berkencan atau wanita dilarang menghubungi lebih dulu.

"Enggak ada aturan dalam dating sebenarnya. Kadang-kadang yang bikin enggak jadi itu karena gengsi siapa yang harus mulai text duluan, enggak perlu termakan dengan aturan yang ada di kepala kita," katanya.


Baca juga: "Gaslighting", kekerasan psikis dalam hubungan tak sehat

Baca juga: Empat hal sederhana untuk kembangkan diri di tahun 2022

Baca juga: Liburan versus mainan, mana hadiah terbaik untuk anak?

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022