Dikutip dari laman Kemenpora di Jakarta, Jumat, hal itu seperti yang terjadi pada Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2022 yang dihentikan sementara oleh Perbasi dan IBL karena COVID-19.
"Tentu kondisi kompetisi masing-masing cabang olahraga yang paling mengetahui adalah pimpinan cabang olahraga itu dan pengelola kompetisi masing-masing," ujar Zainudin Amali.
Baca juga: LIB tegaskan wewenang soal tes COVID-19 di Liga 1
Baca juga: Sempat dihentikan gara-gara COVID-19, IBL 2022 dilanjutkan awal Maret
Terkait hal itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menegaskan bahwa Liga 1 Indonesia tetap berlanjut sesuai rencana meski lebih dari 100 pemain sudah terjangkit COVID-19.
Yang saat ini dilakukan, Iriawan melanjutkan, adalah memperketat penerapan protokol kesehatan di klub.
"Dalam rapat manajer juga sudah dipaparkan bahwa kalau ada pemain klub yang pemainnya kena COVID-19, maka bisa digantikan pemain cadangan atau kalau tak ada juga, bisa ke pemain muda. Jadi sampai sekarang tidak ada masalah di Liga 1. Saya meminta klub untuk mengawasi para pemainnya," tutur pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Meski demikian, Iriawan mengakui bahwa penyebaran virus SARS-CoV-2 mutasi omicron sangat cepat di antara para pemain, pelatih dan ofisial Liga 1 Indonesia musim ini.
"Ketika mutasi delta beberapa waktu lalu, pemain liga maupun timnas tidak sebanyak ini yang kena. Saat ini penyebarannya cepat sekali," pungkas purnawirawan polisi berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu.
Baca juga: Dokter Persija: Kesadaran Sudirman menurun saat positif COVID-19
Baca juga: Laga Persija versus Madura United ditunda karena COVID-19
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022