Hong Kong mengimpor 90 persen makanannya, di mana China daratan menjadi tempat sumber terpenting, terutama untuk makanan segar.
Para konsumen telah mengalami kekurangan sejumlah barang impor asing, termasuk makanan laut premium, karena langkah pembatasan penerbangan yang ketat.
"Otoritas China daratan dan pemerintah (Hong Kong) bekerja sama untuk memperkuat pengaturan rinci untuk mempercepat logistik pasokan makanan ke Hong Kong untuk membuat situasi pasokan kembali normal sesegera mungkin," kata pemerintah Hong Kong dalam sebuah pernyataan.
Pada Sabtu (12/2), kota berpenduduk 7,5 juta orang itu melaporkan rekor 1.514 kasus baru COVID-19, yakni naik dari 1.325 kasus pada Jumat (11/2) di tengah ujian terbesar untuk strategi "dinamis nol-COVID" di wilayah China tersebut.
Setelah pertemuan dengan para pejabat China daratan di seberang perbatasan di Shenzhen, pejabat nomor 2 Hong Kong, John Lee, pada Sabtu (12/2) mengatakan bahwa China akan membantu Hong Kong untuk mengatasi wabah COVID-19 yang meluas dengan menyediakan kapasitas pengujian, perawatan, dan karantina.
Lee juga mengatakan bahwa untuk saat ini di Hong Kong tidak ada rencana untuk langkah penguncian dengan gaya seperti yang diterapkan di China daratan.
Langkah-langkah (penguncian yang lebih ringan) itu akan memberi Hong Kong ruang bernapas agar kapasitas layanan medis dapat diperluas di semua lini. Namun, sejauh ini tidak ada rincian spesifik dari rencana tersebut dan tidak jelas seberapa cepat langkah-langkah itu dapat diimplementasikan.
Hong Kong dan China daratan adalah dua di antara sejumlah tempat di dunia yang masih berjuang untuk menekan setiap wabah COVID-19, tetapi varian Omicron terbukti sulit untuk dikendalikan.
Sumber: Reuters
Baca juga: China beri dukungan Hong Kong hadapi gelombang kelima COVID-19
Baca juga: Kasus harian COVID Hong Kong cetak rekor, keterisian RS 90 persen
Baca juga: Warga antre lama untuk dites COVID-19, pemimpin Hong Kong minta maaf
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022