Sensor ini biasanya ditemui pada smartphone premium dan flagship. Sony IMX766 menawarkan kualitas ketajaman serta penyerapan cahaya yang sangat baik.
Sony IMX766 memiliki ukuran sensor hingga f/1.56, lebih besar ketimbang seri terdahulu IMX689.
Dengan ukuran sensor yang lebih besar maka asupan cahaya yang masuk menjadi lebih banyak dan memungkinkan besaran mega piksel lebih tinggi. Dengan begitu, kamera realme 9 Pro+ mampu menghasilkan foto low light dengan lebih terang, tajam dan memberikan detail di setiap bagian terkecil pada sebuah foto.
Ditambah dengan dukungan OIS, pengambilan gambar dengan long exposure juga menjadi lebih tajam karena dengan OIS tersebut, hasil foto tidak mengalami blur saat menangkap cahaya dan memproses gambar, terutama saat memotret di malam hari.
Tidak sampai di situ, realme 9 Pro+ juga didukung oleh teknologi AI Noise Reduction Engine 3.0 yang memungkinkan pengguna mampu mengambil foto dalam kondisi minim cahaya secara lebih jelas dan minim noise.
Dalam siaran pers pada Minggu, realme juga sempat membagikan beberapa foto yang diabadikan menggunakan kamera realme 9 Pro+.
Foto di atas menggunakan fitur Long exposure pada realme 9 Pro+, dimana pengguna bisa menghasilkan foto “bulb” layaknya menggunakan kamera profesional. Hasil gambarnya cukup tajam dan minim noise, dengan kontras yang terjaga tanpa kesan memaksakan tingkat brightness.
Hal ini berkat kemampuan unik dari sensor Sony IMX766 yang bisa memaksimalkan penggunaan algoritma HDR dasar. Pada kondisi low light, sensor ini mampu mengoreksi white balance lebih baik ketimbang sensor sebelumnya yang cenderung menjadikan foto tampak lebih menguning.
Smartphone ini rencananya akan segera meluncur ke pasar Indonesia pada 16 Februari 2022 mendatang. realme memberikan bocoran harga, kalau produk ini bakal dipasarkan di harga sekitar Rp 4 jutaan.
Baca juga: realme luncurkan seri 9 Pro di Indonesia bulan ini
Baca juga: Realme pastikan 9 Pro series miliki tampilan "color-changing"
Baca juga: Realme GT 2 series akan rilis global, dimulai dari India dan Eropa
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022