"Saya pikir pandemi ini mega disrupter yang mengubah perilaku hidup secara spontan, yang selama ini kita berhubungan fisik sekarang menjadi virtual. Jadi kata kuncinya ya talenta digital ini," ujar Haris saat media gathering secara virtual pada Senin.
Haris melanjutkan bahwa di era pandemi, hampir semua industri yang bergerak di bidang digital masih sangat berkembang. Sebaliknya, industri konvensional mengalami keterpurukan sehingga perlu adanya peningkatan talenta digital di Indonesia.
Menurut Haris, mahasiswa menjadi salah satu yang bisa diandalkan terkait peningkatan talenta digital di Indonesia karena memiliki kemampuan dan ide yang luar biasa.
"Kami melihat mahasiswa ini memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dan ide-idenya liar untuk mengembangkan industri, tentu memberikan sumbangsih dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat global mulai dari financial technology (fintech), digital services, hingga metaverse," kata Haris.
Dalam mengembangkan talenta digital, Haris mengatakan pentingnya kolaborasi baik dari pemerintah, swasta, dan institusi penyelenggara pendidikan. Adapun kolaborasi yang dapat dilakukan adalah melalui program beasiswa, seperti yang baru saja dilakukan oleh UI bersama salah satu perusahaan teknologi global.
"Tentu ini bagian dari upaya kami untuk terus memberikan kesempatan akses yang luas bagi mahasiswa yang memerlukan atau berkebutuhan khusus terkait bantuan finansial. Kami bersyukur saat ini cukup besar dari industri yang terlibat dalam pemberian beasiswa. Hampir 30 persen mahasiswa kami mendapatkan beasiswa, sehingga kami akan terus meningkatkan kerja sama ini," ujar Haris.
“Jadi sinergi dari industri, perguruan tinggi, dan pemerintah ini menjadi sangat penting guna terus mencetak talenta-talenta muda yang berkualitas,” imbuh dia.
Baca juga: Sea Scholarship gandeng enam universitas kembangkan talenta digital
Baca juga: "Link and match" talenta digital perlu untuk penuhi kebutuhan SDM SPBE
Baca juga: Transformasi digital didorong dari empat sektor penting
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022