Emas spot menguat 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.871,52 dolar AS per ounce pada pukul 00.52 GMT, setelah di sesi sebelumnya emas menandai level tertingginya sejak 16 November di 1.873,91 dolar AS. Sementara emas berjangka AS terdongkrak 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 1.873,40 dolar AS.
Pasar saham dunia turun pada Senin (14/2/2022), sementara harga minyak melonjak ke tertinggi tujuh tahun di tengah peringatan dari Amerika Serikat bahwa Rusia dapat segera menyerang Ukraina dan investor bergegas untuk membeli obligasi pemerintah safe-haven yang sebagian besar mereka hindari sepanjang tahun ini.
Emas biasanya dianggap sebagai lindung nilai terhadap konflik geopolitik, dan dengan meningkatnya ketegangan di sekitar Ukraina, emas spot telah ditutup lebih tinggi dalam sembilan dari 11 sesi sebelumnya.
Baca juga: Emas berada dekat puncak 3-bulan, ketegangan Ukraina picu permintaan
Juga mendukung emas, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan melemah, mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.
Sementara itu, ekonomi Jepang rebound dalam tiga bulan terakhir 2021, karena penurunan kasus virus corona membantu menopang konsumsi, meskipun kenaikan biaya bahan baku dan lonjakan infeksi varian Omicron baru mengaburkan prospek.
Pejabat Federal Reserve AS terus berdebat tentang seberapa agresif untuk memulai kenaikan suku bunga yang akan datang pada pertemuan mereka Maret, setelah tingkat inflasi semakin memanas.
Baca juga: Emas turun di Asia, Fed kemungkinan naikkan suku bunga yang besar
Di antara logam mulia lainnya di pasar spot, perak naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 23,87 dolar AS per ounce, sementara platinum naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.030,11 dolar AS perounce.
Palladium naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 2.368,33 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi dalam hampir dua minggu pada sehari sebelumnya.
Baca juga: Emas terjebak di kisaran ketat, investor bersiap untuk data inflasi AS
Baca juga: Emas stabil dekat tertinggi 2-minggu di Asia, ditopang risiko inflasi
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022