"Semester kedua tahun ini kami harap situasi semakin membaik dan kami bisa memenuhi permintaan OEM (original equipment manufacturer)," kata Manajer Senior Pengembangan Bisnis Qualcomm Indonesia, Dominikus Susanto, dalam konferensi pers virtual, Selasa.
Susanto juga menyatakan krisis ini tidak hanya menimpa Qualcomm, tapi, juga seluruh industri chipset.
Baca juga: Intel luncurkan chip khusus blockchain
Baca juga: Toyota pangkas produksi, laba kuartal III turun karena krisis chip
Berbagai industri terdampak kekurangan pasokan semikonduktor sejak pandemi virus corona berlangsung.
Qualcomm beberapa waktu lalu mengumumkan kemitraan dengan Ferrari untuk pengadaan microchip pada kendaraan Formula 1.
Krisis semikonduktor terjadi karena berbagai faktor, salah satunya pandemi virus corona yang membuat penggunaan barang-barang elektronik naik. Akibatnya, permintaan chip pun naik.
Sementara itu, untuk membuat pabrik baru agar produksi chip memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Berbagai pemain di industri chip melakuan beragam cara untuk mengatasi krisis ini. Intel baru saja mengumumkan sedang menyelesaikan negosiasi untuk membeli perusahaan semikonduktor dari Israel.
Foxconn bekerja sama dengan Vedanta untuk membuat semikondutor di India.
Baca juga: Foxconn akan buat chip di India
Baca juga: Intel bersiap beli perusahaan semikonduktor senilai Rp85,8 triliun
Baca juga: Ford kembali tangguhkan produksi karena krisis semikonduktor
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022