"Tema ini sejalan dengan visi dan misi yang telah diemban Kowani selama 97 tahun dalam program kongres yang diadakan setiap lima tahun sekali," kata Giwo dalam acara W20 Indonesia Policy Dialogue dengan tema "Freedom from Discrimination: Historical Journey from Japan to Indonesia" di Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara yang disiarkan secara virtual, Selasa.
Baca juga: Indonesia dorong penguatan empat isu di 'meeting W20'
Ia menambahkan tema tersebut mencerminkan bagaimana krisis dapat mempengaruhi advokasi terhadap pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.
Giwo menjelaskan Kowani mendorong kesetaraan, keamanan dan kesejahteraan untuk memberdayakan perempuan melalui penghapusan diskriminasi dan kekerasan.
"Kami mempunyai program untuk mempromosikan kesetaraan, keamanan dan kesejahteraan untuk memberdayakan perempuan melalui penghapusan diskriminasi dan kekerasan," katanya.
Giwo berharap tantangan diskriminasi yang dihadapi negara-negara G20 dapat diselesaikan melalui adanya W20. "Saya harap kita dapat mengatasi tantangan diskriminasi yang sedang berlangsung di negara-negara G20 dan bagaimana menyelesaikannya," katanya.
Pihaknya juga mengajak pemimpin negara G20 untuk menyuarakan penghapusan diskriminasi demi terwujudnya kesetaraan, keamanan dan kesejahteraan bagi perempuan.
Baca juga: Chair W20: Diskriminasi dan kekerasan hambat pemberdayaan perempuan
Baca juga: Tema W20 usung inklusivitas perempuan dalam pemulihan ekonomi
"Kita harus terus bersuara lantang untuk menghapus diskriminasi demi terciptanya kesetaraan, keamanan dan kesejahteraan bagi perempuan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga berharap wawasan dan pengetahuan yang didapatkan melalui dialog kebijakan ini dapat bermanfaat untuk mewujudkan kemerdekaan, perdamaian dan keadilan sosial.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022