"Sebagai tindak lanjut dari pengakuan UNESCO itu, kami terus melakukan kegiatan untuk mengembangkan batik," kata Doody yang juga duduk di Dewan Pembina Yayasan Batik Indonesia (YBI) kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, dalam dua tahun terakhir Indonesia giat melakukan promosi batik di dalam dan luar negeri, terutama melalui pameran, di antaranya pameran batik warisan budaya beberapa di plasa Kementerian Perindustrian, yang omzetnya mencapai Rp1,7 miliar, dalam empat hari.
Pada 28 September sampai 2 Oktober 2011, Indonesia berencana menggelar World Batik Summit di Jakarta, dengan mengambil tema "Indonesia Global Home Batik." (*)
R016/I007
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011