"Ironisnya dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu yang memiliki anak di Amerika Serikat, 70 persen tidak mengetahui apa itu rotavirus," kata Ina saat dihubungi wartawan, di Bandung, Senin.
Menurutnya, rotavirus belum ada obatnya, namun baiknya ia menganjurkan untuk melakukan pencegahan sebelum terkena rotavirus tersebut.
pencegahan bisa dilakukan dengan memberikan vaksin rotavirus yang bisa dimulai dari usia dua bulan dan saat ini sudah ada jadwal khusus dalam imunisasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) tahun 2011.
"Rotavirus mudah sekali untuk menyebar, misal melalui tangan, mainan, atau obyek-obyek yang terkena oleh anak yang terinfeksi rotavirus terebut," jelas Ina.
Menurutnya, rotavirus tersebut terjadi setelah anak mengalami gejala demam, muntah, nyeri perut, dehidrasi dalam dua hari.
Diare masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada anak dibawah lima tahun setelah malaria.
"Di Indonesia sendiri diare merupakan penyebab kematian tertinggi pada anak yang disusul dengan penyakit penuomonia," kata Ina.
Dikatakannya, dari hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) menunjukan penyebab kematian pada anaka usia satu hingga lima tahun sebesar 25,2 persen.
"Sedangkan untuk bayi yang berusia hingga 11 bulan ada 31,45 persen yang meninggal karena diare di Indonesia," jelas Ina. (ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011