Mendagri: Soal pemindahan IKN harus optimistis

16 Februari 2022 18:19 WIB
Mendagri: Soal pemindahan IKN harus optimistis
Mendagri Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (ANTARA/HO-Kemendagri)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) harus disikapi dengan optimistis karena telah memiliki payung hukum yang jelas dan landasan kuat.
 
"Harus optimistis, 'the show must go on'," kata Mendagri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
 
Karena itu, Mendagri meminta semua pihak agar mendukung proses pemindahan IKN, termasuk siapa pun yang bakal menjadi pemimpin nantinya. Hal tersebut karena pemindahan IKN telah didukung regulasi yang kuat.

Baca juga: Mendagri: Sistem pemerintahan IKN Nusantara setara provinsi kekhususan
 
"Itu sudah ada undang-undangnya, kemudian dasar hukumnya, dan PP (peraturan pemerintah)-nya sebentar lagi. Kalau nanti pada 2024 kita harapkan siapa pun presidennya, atau siapa pun pemimpinnya, (dia) pendukung IKN," ucap Mendagri.
 
Terkait sistem pemerintahan IKN nantinya, Mendagri menjelaskan kawasan tersebut akan berbentuk provinsi dengan kekhususan.
 
Regulasi pengatur kekhususan yang dimiliki IKN baru tersebut, katanya,  saat ini tengah dalam proses penyusunan. Ditargetkan aturan tersebut bakal rampung dalam waktu dekat.

Baca juga: Mendagri : Pemda harus mampu menangkap peluang perpindahan IKN
Baca juga: Puan Maharani tinjau lokasi IKN Nusantara kawal pembangunan Ibu Kota
 
"Nah untuk itu ada amanat membuat PP mengenai tata cara pemerintahan di sini (IKN), dan kami menargetkan satu bulan selesai," ujar Mendagri.

Tito Karnavian menjelaskan sistem pemerintahan IKN Nusantara setara provinsi dengan kekhususan sesuai Undang-undang Dasar (UUD) Tahun 1945 yang menyatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri atas provinsi dan kabupaten/kota, namun dalam Pasal 18B UUD 1945 mengenal adanya pemerintah daerah bersifat khusus.

Daerah itu, seperti Provinsi Aceh, DKI Jakarta, Papua, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sejumlah daerah tersebut memiliki kekhususan yang berbeda-beda.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022