"Secara bertahap kita lakukan beberapa hal untuk mendukung fasilitas keselamatan dan dukungan transportasinya mencapai Rp21,2 miliar," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Budi menjelaskan, anggaran tersebut digunakan untuk mendukung layanan transportasi dan fasilitas keselamatan di sektor darat selama gelaran MotoGP berlangsung.
Anggaran tersebut antara lain digunakan untuk penyediaan shuttle bus sebanyak 188 unit bus ukuran medium yang melayani tujuh rute, dengan alokasi anggaran Rp5,4 miliar.
Berikutnya untuk layanan bus antarmoda sebanyak 278 bus pada enam rute ke pusat kota (eks Bandara Selaparang) dan simpul transportasi di luar kawasan sirkuit mencapai Rp8,8 miliar.
Kemudian untuk halte bus sebanyak empat unit dengan alokasi anggaran Rp1,5 miliar.
Selain itu, Ditjen Perhubungan Darat juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp5,4 miliar untuk penerangan jalan umum di jalan Provinsi lintas Kuta-Kruak dan Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ) di KEK Mandalika.
"Kami juga diberi tanggung jawab untuk Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) untuk mengantisipasi lonjakan penonton di tiap simpul transportasi maupun pergerakan di area kawasan sirkuit," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya dukungan Kemenhub, sebanyak 54 persen pergerakan dilakukan menggunakan angkutan umum dan sebanyak 46 persen diangkut dengan kendaraan eksisting.
"Kita mengatur pergerakan kendaraan dibantu Kepolisian. Bahkan di kawasan ring 1, kecuali VVIP tidak bisa menggunakan kendaraan, jadi parkir ada di luar kawasan," pungkasnya.
Baca juga: Kemenhub siapkan bandara pendukung jelang MotoGP Mandalika
Baca juga: Kemenhub siapkan empat rute pelayaran untuk MotoGP Mandalika
Baca juga: 17,5 persen lintasan Sirkuit Mandalika perlu diaspal ulang
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022