"Persiapan dan proses kerja sama uji klinis dengan Bintang Toedjoe sudah dimulai sejak akhir 2020 di tengah pandemi," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko sebagaimana dikutip dalam siaran pers BRIN di Jakarta, Kamis.
BRIN akan melakukan uji klinis penggunaan suplemen herbal berbahan jahe merah mulai 18 Februari 2022 pada pasien COVID-19 dengan gejala ringan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta.
Uji klinis dilakukan guna menguji khasiat dan keamanan suplemen herbal untuk terapi adjuvan pada pengobatan standar pasien COVID-19 dengan gejala ringan yang menjalani rawat inap.
Pelaksana tugas Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Mego Pinandito mengatakan bahwa uji klinis akan dilakukan secara acak, terkontrol, tersamar ganda.
"Uji klinis ini adalah yang pertama dari program uji klinis BRIN yang secara menyeluruh tahun pertamanya dilaksanakan pada tahun ini," tutur Mego.
Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe Fanny Kurniati berharap suplemen herbal berbahan jahe merah dapat digunakan untuk membantu penanganan pasien COVID-19 setelah uji klinis dilakukan.
Jahe merah atau Zingiber officinale var. Rubrum memiliki kandungan minyak atsiri lebih tinggi dari jenis jahe yang lain dan sering digunakan sebagai bahan jamu.
Beberapa penelitian menunjukkan jahe merah dapat membantu meredakan demam serta radang dan serangan bakteri.
Produk suplemen berbahan jahe merah diharapkan mendatangkan dampak positif pada kesembuhan pasien COVID-19.
Baca juga:
Kemenristek uji klinis penggunaan jahe merah, jambu biji, dan minyak kelapa
Jahe merah menipis di Pasar Baru karena dianggap ampuh tangkal corona
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022