"Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Presiden untuk Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang, doa kita semua, Bapak Presiden selalu sehat, dan kita love you full sama Pak Presiden," ujar Hendrar saat melaporkan kegiatan vaksinasi melalui konferensi video kepada Presiden yang disaksikan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis.
Hendrar melaporkan di Kota Semarang hari ini (Kamis) tercatat ada 780 orang yang menderita COVID-19. Sebanyak 127 orang merupakan warga luar kota, sedangkan 653 orang warga Semarang.
Menurutnya, dari potret itu ada 12 warga yang meninggal dunia selama satu bulan terakhir, di mana 6 di antaranya sudah vaksin namun memiliki penyakit penyerta atau komorbid dan lanjut usia, sedangkan enam lainnya belum melaksanakan vaksinasi atau belum menerima vaksinasi lengkap.
Baca juga: Presiden pantau vaksinasi serentak tekankan percepatan dosis penguat
Dia menyampaikan pihaknya dibantu pemerintah provinsi dan TNI/Polri terus melakukan percepatan vaksinasi.
"Tercatat V1 (vaksin dosis pertama) kita sudah 123 persen, V2 kita 111 persen, V3 atau booster baru 15,8 persen atau sekitar 200.000 warga Semarang," paparnya.
Dia memperkirakan puncak varian Omicron akan terjadi pada Maret 2022, sebab pada bulan tersebut akan ada sedikitnya 500.000 warga Semarang yang sudah menerima booster lebih dari masa enam bulan.
Adapun, vaksinasi untuk kalangan lanjut usia dilaporkan sudah mencapai 86 persen untuk dosis pertama dan 80 persen untuk dosis kedua. Sedangkan untuk anak anak sebanyak 98 persen untuk dosis pertama dan 92 persen untuk dosis kedua.
Baca juga: Presiden minta masyarakat tetap tenang dan disiplin terapkan prokes
"Setiap hari kita rata-rata 10.000 vaksinasi," kata dia.
Hendrar mengatakan pihaknya akan mulai menggencarkan vaksinasi pada awal Maret 2022 untuk mengejar jumlah 500.000 orang yang harus divaksinasi selama Maret 2022.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan kepada Presiden bahwa pihaknya melakukan antisipasi atas potensi terjadinya kemungkinan terburuk dengan menambah jumlah tempat tidur di rumah sakit.
"Karena kalau nanti sampai 50 persen, kita buat skenario seperti saat kejadian (varian) Delta lalu. Yang kedua, tempat isolasi sekarang kita siapkan. Alhamdulillah karena sebagian besar tanpa gejala, kita masih bisa kelola. Tapi apa pun, kita harus ambil skenario terburuk," jelas Ganjar.
Baca juga: Presiden apresiasi capaian vaksinasi di Kabupaten Semarang
"Maka rumah Pak Wali Kota, rumah dinasnya sekarang on lagi, tempat diklat kami on lagi, (Asrama Haji) Donohudan on lagi, termasuk rumah sakit daruratnya. Insyaallah di kabupaten/kota lain menyiapkan hal serupa, dan itu menurut saya hari ini yang paling penting untuk mengkalkulasi seperti pengalaman Delta," imbuh Ganjar.
Pada kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Semarang atas pencapaian vaksinasi di wilayahnya.
"Pak wali terima kasih. Saya tidak ingin menyampaikan apa-apa untuk Semarang karena persentasenya sudah di atas 100 persen, lansia juga di atas 80 persen. Saya sampaikan terima kasih Pak Gubernur, Pangdam, Kapolda, capaian yang telah dikejar terus di Jawa Tengah, khususnya Pak Wali Kota Semarang, sekali lagi sebuah capaian yang sangat tinggi sekali," ujar Presiden.
Presiden secara khusus berterima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah atas pencapaian vaksinasi di Jawa Tengah secara keseluruhan.
"Terima kasih Pak Gubernur, yang paling penting persentase vaksinasi sudah tinggi, protokol kesehatan dijaga, insyaallah Jawa Tengah akan terjaga, tidak naik terlalu tinggi. Terima kasih," kata Presiden.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022