• Beranda
  • Berita
  • Menkes: Perlu dibentuk platform global berbagi data sekuens genom

Menkes: Perlu dibentuk platform global berbagi data sekuens genom

17 Februari 2022 18:34 WIB
Menkes: Perlu dibentuk platform global berbagi data sekuens genom
Tangkapan Layar - Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri) dalam agenda G20 "High Level International Seminar: Strengthening Global Health Architecture" di Jakarta, Kamis (17/2/2022). ANTARA/Prisca Triferna/aa.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan perlunya memformalisasi platform global berbagi data sekuens genom agar dapat diakses semua pihak ketika kecepatan dibutuhkan untuk menghadapi pandemi.

"Jadi menjadi tujuan utama, kita perlu membentuk platform global berbagi data sekuens genom. Lupakan tentang geopolitik, tapi ingat tentang kemanusiaan, lupakan tentang ekonomi, siapa yang mendapatkan data tapi ingat berapa nyawa yang bisa diselamatkan," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Kamis.

Gunadi di agenda G20 "High Level International Seminar: Strengthening Global Health Architecture menyatakan hal itu merupakan salah satu komponen yang diperlukan untuk mencapai penguatan arsitektur kesehatan global.

Pentingnya platform yang dapat berbagi data sekuens genom itu berkaca dari pengalaman ketika pandemi COVID-19 mulai menyebar di Wuhan, China. Data sekuens genom yang diunggah di awal dalam waktu beberapa pekan itu kemudian dapat diakses oleh para peneliti.

Baca juga: Menkes: Dana kesehatan global berperan antisipasi pandemi masa depan

Baca juga: Pendirian RSUI untuk berikan yang terbaik bagi masyarakat


Kecepatan mengakses data seperti itu, kata Budi, dibutuhkan ketika menghadapi pandemi karena virus menyebar sangat cepat.

Adanya platform untuk berbagi data sekuens genom itu merupakan bagian dari usaha Indonesia untuk mendorong membangun sistem kesehatan global yang lebih baik.

Untuk mencapai hal itu, Menkes juga mengatakan pentingnya adanya dana kesehatan global untuk menghadapi potensi pandemi berikutnya.

Berkaca dari pengalaman Dana Moneter Internasional (IMF) yang dapat membantu berbagai negara dengan kesulitan keuangan dalam jangka waktu beberapa pekan, maka kapasitas tersebut dapat dilakukan dana kesehatan global jika menghadapi krisis kesehatan.

Dana kesehatan global kemudian diperlukan untuk dapat bergerak dengan cepat membantu pihak yang membutuhkan jika terjadi lagi pandemi di masa mendatang.*

Baca juga: Menkes: Masyarakat dapat beraktivitas normal dengan disiplin prokes

Baca juga: Menkes berharap pasien COVID-19 tanpa gejala dirawat di rumah

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022