• Beranda
  • Berita
  • 22 tahun berkarya, Andien gelar pertunjukan "Melodi Monolog: DAN LALU"

22 tahun berkarya, Andien gelar pertunjukan "Melodi Monolog: DAN LALU"

17 Februari 2022 19:11 WIB
22 tahun berkarya, Andien gelar pertunjukan "Melodi Monolog: DAN LALU"
Jumpa pers pertunjukan 22 tahun Andien berkarya "Melodi Monolog: DAN LALU" di Jakarta, Kamis (17/2/2022) (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

Dalam rangka memperingati 22 tahun berkarya, penyanyi Andien Aisyah menggelar sebuah pertunjukan daring bertajuk "Melodi Monolog: DAN LALU" pada 22 Februari 2022 secara gratis melalui platform vidio.

Andien mengatakan "DAN LALU" merupakan jawaban dari banyak pertanyaan yang datang padanya tentang karir selama dua dekade. Di sini, Andien akan berbagi cerita yang diungkap lewat lagu yang akan dinyanyikan.

Baca juga: Cerita 22 tahun perjalanan bermusik Andien Aisyah

"Jujur aku enggak punya resep, kalau lagi berat ya berat tapi kalau lagi glorious ya glorious tapi ada berikut-berikutnya. Kalau habis dapat penghargaan habis itu apa? Jadi ini adalah jawabannya 'DAN LALU'," ujar Andien dalam jumpa pers "Melodi Monolog: DAN LALU" pada Kamis.

Dalam "Melodi Monolog: DAN LALU", Andien membawakan 12 lagunya yang dibagi menjadi tiga fase perjalanan, yakni Mulai, Lerai, Sampai. Ini adalah rangkaian fase perjalanan panjang anak manusia dalam kehidupan yang pada prosesnya memantik sebuah tanya "Dan Lalu?" di kepala.

Konsep pertunjukan ini diambil dari proses Andien mencatat mimpi dan menyelami imajinasinya. Setiap lagu dalam pentas ini dikemas dalam bentuk narasi-narasi yang reflektif, mengajak penonton yang menyaksikan pertunjukan ikut berefleksi dan bercermin ke dalam diri.

Pertunjukan ini disutradarai oleh Shadtoto Prasetio, sutradara dan creative director yang khas dengan pengadeganan dramatis. Berkonsep live recorded dari hutan De Djawatan, Banyuwangi, Jawa Timur, pertunjukan ini berdurasi 45 menit.

Baca juga: Andien ingin bawa keceriaan lewat "Benang-benang Asmara"

"Melodi Monolog: DAN LALU" memang dekat dengan bumi dan alam, yang menurut Andien adalah tempat manusia memulai segalanya. Andien akan membawakan lagu-lagunya dari periode tahun 2000-2021.

Lagu-lagu Andien dalam konser ini terdengar memiliki nuansa yang berbeda dari versi asli karena diaransemen ulang oleh direktur musik Lie Indra Perkasa.

"Awalnya aku ngebayangin visualnya semacam imaginary journey into another realm, jadi bunyi-bunyian alat tiup orkes mendominasi. Aku juga merasa treatment lagu-lagu-lagunya harus cinematic, terisi dengan bunyi-bunyian ilustratif yang non konvensional," kata Indra.

Indra mengemas konsep musik perjalanan 22 tahun Andien ke dalam dimensi yang lebih mendalam dan spiritual. Meski dalam pertunjukan ini tidak ada lagu baru, namun Indra akan menampilkan nuansa yang berbeda dengan memasukkan bunyi-bunyian woodwinds (bass, clarinet, flute) & brass (flugel, bass trumpets, tuba).

Baca juga: Andien & Studio Mardis hadirkan koleksi pakaian multi-fungsi

Untuk semakin mendukung atmosfer magis dan surreal dari "Melodi Monolog: DAN LALU" Andien akan berinteraksi dengan penari-penari yang geraknya dikoreografikan oleh koreografer muda Alisa Soelaeman. Fesyen yang menjadi elemen penting dalam pertunjukan ini dikerjakan oleh perancang busana Tangan dan Jonathan Andy sebagai direktur fesyen.

Selain mengaransemen ulang dan makna dari prosesnya berkarya selama 22 tahun di industri musik Indonesia, Andien juga mendaur ulang (upcycle) pakaian yang dia pakai dalam pertunjukan ini. Baju yang Andien pakai dalam "Melodi Monolog: DAN LALU" adalah gabungan empati gaun yang dipakai Andien di konser-konsernya terdahulu.

"Mengapa upcycle? Karena saya ingin mendukung sustainable fashion dengan memberitahu masyarakat bahwa pakaian daur ulang itu indah dan punya nilai tersendiri. Pakaian upcycle dalam konser ini juga menyimbolkan tentang perjalanan manusia yang punya siklus Mulai, Lerai, Sampai yang tanpa kita sadari terus berulang, sampai nanti waktu kita selesai," ujar Andien.

Andien berharap karya ini akan menyentuh hati banyak penonton yang selama ini sudah setia menemani perjalanannya di dunia musik.

"Kesempatan menyelenggarakan 22 tahun berkarya di 22.02.2022 ini adalah kesempatan yang hanya datang satu kali dalam seumur hidupku. Dengan pertunjukan daring ini, aku bisa mewujudkan imajinasi terliarku di tengah hutan, yang sudah menjadi impianku sejak dulu," katanya.

"Pada kesempatan ini, aku ingin membagikan cerita melalui pertunjukan yang sarat makna, yang aku harap bisa menjadi refleksi dari perjalanan kita semua dalam fase sirkular perjalanan manusia," lanjutnya.


Baca juga: Andien lewat busana dukung lingkungan dan dorong UMKM wanita

Baca juga: Andien utamakan produk ramah lingkungan untuk home decor

Baca juga: Andien rilis video musik "Jendela Waktu" yang bermakna perpisahan

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022