"Kita perlu mempertimbangkan sumber daya untuk penguatan sistem kesehatan sebagai investasi," katanya dalam agenda Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Kamis.
Yellen menuturkan pandemi COVID-19 menggarisbawahi peran penting kesehatan ekonomi dan menciptakan kesadaran terkait satu penyakit menular yang muncul di satu negara ternyata menimbulkan ancaman bagi negara lain.
Menurut dia, pandemi juga telah memperlihatkan bahwa dunia gagal dalam mengatasi kesenjangan kesehatan dan menciptakan biaya penanganan yang sangat mahal.
Baca juga: RI ajak semua negara perkuat arsitektur kesehatan global
G20 pun telah secara konsisten menyoroti bahwa kekurangan dana untuk mengatasi kesenjangan kesehatan dan melakukan persiapan membuat dunia rentan terhadap ancaman pandemi berikutnya.
Oleh sebab itu, ia menekankan perlunya sumber daya untuk penguatan sistem kesehatan sebagai investasi bagi seluruh negara terutama negara maju.
"Investasi yang menghasilkan pengembalian tinggi dalam membangun ketahanan terhadap guncangan kesehatan," tegasnya.
Yellen menegaskan G20 mengambil langkah penting dalam membentuk finance and health task force untuk menentukan dan mencapai kemajuan pada prioritas di sektor kesehatan dan keuangan.
Gugus tugas ini dapat melibatkan para ahli dan pembuat kebijakan dalam isu kesehatan dan keuangan untuk mengidentifikasi dan memperluas insentif.
Mereka juga dapat membantu dalam memastikan akuntabilitas untuk mengatasi kesenjangan baik dalam pembiayaan eksternal dan barang publik global.
Baca juga: Sri Mulyani nilai Omicron tingkatkan ketidakpastian ekonomi global
Yellen menegaskan langkah itu harus dilakukan karena sistem saat ini belum menyediakan dana yang dibutuhkan untuk mengatasi kesenjangan seperti untuk pengawasan penyakit dan kapasitas tenaga kerja.
"Dana perantara keuangan (financial intermediary fund) akan menyediakan mekanisme pembiayaan khusus dengan akuntabilitas untuk mengarahkan sumber daya ke masalah yang dibahas ini," tegasnya.
Mekanisme tersebut telah diterapkan dan berdampak positif di bidang iklim dan penanganan penyakit tertentu yaitu dana ini dapat memberi insentif kepada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.
"Dana tersebut juga dapat mengkatalisasi investasi dari berbagai sumber termasuk dari sektor swasta," katanya.
Baca juga: Sri Mulyani: Pandemi jadi pengingat keras kerentanan ekonomi global
Baca juga: Sri Mulyani: Penting memastikan seluruh negara pulih bersama
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022