• Beranda
  • Berita
  • DPR ingatkan Kementan terkait perubahan iklim ancam ketahanan pangan

DPR ingatkan Kementan terkait perubahan iklim ancam ketahanan pangan

17 Februari 2022 20:33 WIB
DPR ingatkan Kementan terkait perubahan iklim ancam ketahanan pangan
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar dalam Konferensi Pers di Media Centre DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/2/2022). ANTARA/HO-Setjen DPR RI.
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengingatkan Kementerian Pertanian untuk mewaspadai perubahan iklim global yang dapat mengancam ketersediaan pangan.

"Perubahan iklim harus kita waspadai bersama, terutama pemerintah, Kementerian Pertanian ya. Dampaknya bukan cuma mengancam ketersediaan pangan, tapi juga ketahanan pangan kita," kata Muhaimin dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, dirinya meminta Kementan untuk menyiapkan strategi untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim global.

Menurut dia, Kementan sebagai pemangku kontrol pertanian Tanah Air harus terus memberikan dukungan bagi petani dalam menjaga produksi berbagai komoditas pangan seperti dengan memberikan bantuan.

"Kondisi begini tentu saja Kementan jangan berdiam diri. Kasih para petani kita bibit unggul, subsidi pupuk yang berkualitas, alat pertanian dan kebutuhan lainnya untuk menjaga ketahanan pangan kita," kata Muhaimin.

Dia juga meminta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) untuk terus melakukan inovasi teknologi pertanian dan riset pengembangan varietas benih unggul berproduksi tinggi yang tahan dan toleran terhadap dampak perubahan iklim.

"Saya kira inovasi-inovasi di bidang pertanian sangat dibutuhkan dan harus terus disupport. Bagaimanapun kita ini negara agraris, tentu saja seharusnya kita berdikari soal pertanian termasuk inovasi-inovasi dengan kecanggihan teknologi masa kini," paparnya.

Selain itu, Muhaimin juga mendesak Kementan untuk mengevaluasi tata kelola pangan dalam negeri, seperti tata kelola untuk menjaga harga pangan tetap stabil di tengah tantangan produksi yang menurun akibat iklim, kelangkaan dan disparsitas harga komoditi pangan pada level petani dan pasar.

"Yang paling penting bagaimana pemerintah harus menjamin pangan yang cukup dan terjangkau bagi masyarakat di tengah persoalan stabilisasi harga pangan dan kondisi komoditas pangan nasional yang relatif rapuh saat ini," kata Ketua Umum PKB ini.
 
Baca juga: Dapat PMN Rp3 triliun, Waskita diminta selesaikan dua ruas tol di 2022
Baca juga: Perizinan sektor pertambangan diminta jangan timbulkan penolakan warga
Baca juga: Indonesia akan pakai 127,1 juta ton batu bara untuk listrik tahun ini

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022