"Untuk Masjid Raya Hasyim Asy'ari berkapasitas 200 orang (pasien) sekarang sudah terisi 24 orang," kata Pelaksana Tugas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Yudi Dimyati saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Yudi mengatakan, tempat isolasi tersebut mulai terisi sejak beberapa hari lalu. Masjid Raya Hasyim Asy'ari telah ditetapkan sebagai tempat isolasi terpusat.
Di masjid ini, kesehatan para pasien dipantau oleh tenaga kesehatan (nakes). Pemantauan kesehatan yang dilakukan diantaranya skrining pasien, merujuk pasien jika diperlukan hingga pemulangan pasien yang telah dinyatakan sembuh.
Selain itu, pihaknya juga mengerahkan beberapa petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat untuk menjaga lokasi isolasi terpusat.
"Kita juga berkoordinasi dengan (Sudin) Perhubungan untuk mengantar pasien dari Puskesmas ke tempat isolasi terpusat," kata dia.
Baca juga: Pengurus pastikan isolasi di Masjid Raya Hasyim Asy'ari satu pintu
Baca juga: Masjid Raya Hasyim Asy'ari buka vaksinasi massal lintas agama
Pihaknya masih bisa menampung pasien di tempat isolasi terpusat tersebut. Jika pasien isolasi terpusat sudah melebihi 200 orang, pihaknya akan menyiapkan langkah lain agar bisa menampung pasien tersebut.
Pengurus Masjid Raya Hasyim Asy'ari memastikan masyarakat yang ingin memanfaatkan fasilitas masjid untuk menjalani isolasi COVID-19 harus melalui satu pintu, yakni dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat.
"Semua harus satu pintu. Yang menentukan nantinya dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Masjid Hasyim Asyari, Dikki Syafrin saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (10/2).
Hasyim menjelaskan, pasien COVID-19 sebelumnya harus menjalani tes PCR di Puskesmas. Puskesmas akan melakukan skrining untuk menetapkan sebagai orang tanpa gejala atau orang dengan gejala.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022