Erick Thohir mengatakan, padahal ada prediksi pada tahun 2023 secara ekonomi global itu akan melemah, karena memang Covid-19 ini mengganggu tidak hanya kehidupan namun juga sektor logistik dan sendi-sendi ekonomi.
"Tapi kita pada tahun 2023 pun sepertinya masih bisa tumbuh di atas 5 persen," kata Erick dalam webinar di Jakarta, Jumat malam.
Menteri BUMN juga optimistis dan berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini bisa menyentuh lima persen seperti sebelum pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah juga pertumbuhan ekonomi kita masih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Diprediksi tahun ini pun Bismillah bisa mencapai 5 persen lagi seperti dulu," ujarnya.
Sebelumnya Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 adalah sebesar 5,3 - 5,9 persen.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi tersebut diketahui lebih tinggi dari target pertumbuhan ekonomi pada 2022 yang sebesar 5 - 5,5 persen.
Sejumlah indikator makro ekonomi yang dibicarakan dalam rapat tersebut adalah terkait sumber pertumbuhan dari sisi pengeluaran yang berasal dari sektor konsumsi sekitar 5 persen dan investasi meningkat pada level sekitar 6 persen.
"Ini selevel dengan sebelum pandemi covid dan ekspornya antara 6-7 persen dan tadi hilirisasi menjadi perhatian utama dan tentu memperhatikan dari global demand," kata Airlangga.
Baca juga: Kemenkeu: Ekonomi RI lebih tinggi 1,6 persen dibanding PDB prapandemi
Baca juga: Menkeu: Konsumsi jadi lokomotif pertumbuhan 5,3-5,9 persen di 2023
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022