"Selama berkarier di Indonesia (sebagai pemain-red), saya sudah bermain di 13 klub. Kalau saya terbawa emosional, saya jatuhnya seperti 'baper' (terbawa perasaan-red) pada setiap pertandingan," ujar Javier dalam konferensi pers virtual, diikuti di Jakarta, Jumat.
Pria asal Chile itu menegaskan bahwa saat ini dirinya dalam situasi yang jauh berbeda dibandingkan ketika memperkuat Persija, tepatnya pada periode tahun 2006-2007.
Kini, dia adalah seorang pelatih dari tim yang bersaing dengan Persija di Liga 1. Javier dituntut untuk profesional dalam setiap kesempatan dan menyampingkan rasa sentimental.
"Saya tak memiliki waktu memikirkan diri sendiri," kata Roca.
Baca juga: Persik tak ingin tren bagus ternoda saat bersua Persija
Meski demikian, pria berusia 44 tahun itu mengaku memiliki kenangan yang indah bersama Persija.
Selama berkostum "Macan Kemayoran", juru taktik yang ketika bermain mengisi posisi gelandang itu mencatatkan 15 penampilan dan melesakkan tujuh gol.
"Tentu saya mempunyai kenangan bagus bersama Persija," tutur Roca.
Javier Roca sendiri ditunjuk menangani Persik pada November 2021. Dalam prosesnya, sebagai juru taktik, mantan pemain PSMS dan Persebaya itu memiliki catatan cukup baik.
Dari 14 pertandingan yang dilewatinya bersama Persik, skuad berjuluk "Macan Putih" hanya kalah empat kali. Sisanya, lima kali seri dan lima kali menang.
Hasil-hasil itu membawa Persik bertengger di peringkat kesembilan klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2021-2022 dengan mengoleksi 30 poin dari 25 laga.
Baca juga: Javier Roca syukuri kemenangan Persik Kediri atas Bhayangkara FC
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022