• Beranda
  • Berita
  • Disinformasi! Omicron di Jakarta disebar lewat chemtrail

Disinformasi! Omicron di Jakarta disebar lewat chemtrail

19 Februari 2022 13:43 WIB
Disinformasi! Omicron di Jakarta disebar lewat chemtrail
Ilustrasi - Matahari terlihat melalui awan asap saat pesawat menjatuhkan penghambat api merah di Glass Fire di Deer Park, California, AS, (27/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS / Adrees Latif/aww.
Jakarta (ANTARA/JACX) – Pembahasan tentang chemtrails, yang merupakan kependekan dari chemical trails (jejak kimia), telah berulang kali beredar di media sosial selama pandemi,  sejak awal 2020.

Melansir Wikipedia, chemtrails diartikan sebagai  jejak kondensasi berupa zat kimia yang sengaja disemprotkan pesawat untuk tujuan jahat, tanpa diungkap ke masyarakat.

Pada Februari 2022, isu soal chemtrails pun kembali muncul. Kali ini penyebarannya diklaim terjadi di langit Jakarta.

Zat kimia yang disemprotkan pun dinarasikan sebagai varian baru virus corona, yakni Omicron.
Pernyataan itu terlihat dari salah satu unggahan pengguna Twitter pada 14 Februari 2022.

Berikut potongan narasinya:
"Chemtrail untuk meracuni kesehatan Publik.
Begitu pada sakit/berobat, tinggal dicap PCR sebagai Omicron.
Dan siklus Plandemit WuhanFLU berputar lagi.
Tai kucing emang nih Otak GerombolanLICIK nya..".


Lantas, benarkah Omicron di Jakarta disebar lewat chemtrail?
 
Penjelasan:
Isu chemtrails dan perannya dalam mengedarkan wabah COVID-19 varian Omicron, merupakan informasi menyesatkan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Pelaksana tugas Deputi Bidang Klimatologi Urip Haryoko menjelaskan klaim mengenai chemtrails dan dampak negatifnya sejauh ini tidak terbukti, dikutip dari laporan ANTARA.

Urip menjelaskan yang disebut dengan chemtrails, sesungguhnya hanyalah wujud dari "condensation trails" atau disingkat contrails.

Contrails adalah fenomena yang terjadi di udara akibat emisi dari mesin jet pesawat terbang yang bertemu dengan udara pada temperatur yang sangat rendah.

Laporan penelitian yang ditulis J. Marvin Herndon dan timnya berjudul "Chemtrails are Not Contrails: Radiometric Evidence" menyebutkan belum ada laporan resmi atau publikasi ilmiah yang memastikan keberadaan serta akibat buruk yang dapat ditimbulkan chemtrails.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin juga memastikan bahwa garis putih yang beredar di langit itu adalah contrail.

Menurut Thomas, contrail tidak berbahaya, mengacu laporan kumparan.

Klaim: Omicron di Jakarta disebar lewat chemtrail
Rating: Disinformasi

Cek fakta: Misinformasi! Vaksin kosong di Semarang

Cek fakta: Hoaks! Ledakan kasus COVID-19 di Jawa Timur

Baca juga: Survei UIN temukan hoaks COVID-19 masih jadi isu di kalangan siswa

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022