"Semua laga yang saya alami bersama Felix sejak pertama kali pada 2018 selalu bernuansa drama," kata Rublev saat wawancara di lapangan. "Semua setidaknya ada satu set yang berakhir 7-6 dan sekarang dia salah satu petenis terhebat."
Petenis Rusia dengan peringkat tujuh dunia ini menebus kekalahannya dari petenis Kanada yang memenangkan pertemuan mereka dalam semifinal Rotterdam pekan lalu, setelah kalah pada delapan final sebelumnya.
"Saya menjalani dua minggu yang baik," kata petenis Kanada itu. "Saya berharap bisa memenangkan gelar lebih banyak lagi."
Rublev kini telah memenangkan semua dari lima final lapangan keras yang diikutinya, tetapi sempat mengalami performa buruk selama 12 bulan terakhir.
Baca juga: Bautista Agut juarai Qatar Open
Sejak menang di Rotterdam Maret lalu, Rublev kalah dalam final di Monte-Carlo, Cincinnati dan Halle.
Unggulan ketiga Auger-Aliassime mematahkan servis unggulan kedua Rublev pada game kedua, tetapi Rublev langsung mematahkan servis dalam game ke-12 untuk merebut set tersebut.
Pada set kedua, Rublev gagal melakukan servis untuk menyamakan kedudukan menjadi 5-4, tetapi dia menyelamatkan satu set point saat service game berikutnya guna memaksa tiebreak yang ia menangkan untuk menutup pertandingan dalam waktu satu jam 57 menit.
"Dari 5-4 dia mulai bermain lebih baik dan saya pikir itu akan menjadi tiga set," kata Rublev. "Tapi entah bagaimana saya bisa menaikkan level saya dan pada akhirnya itu menjadi sulit."
Petenis Rusia berusia 24 tahun itu dijadwalkan kembali ke lapangan pukul 16.00 GMT untuk mengikuti final ganda putra bersama petenis Ukraina Denys Molchanov melawan spesialis ganda Raven Klaasen dari Afrika Selatan dan Ben McLachlan asal Jepang, demikian AFP.
Baca juga: Norrie tahan Korda untuk melaju ke semifinal ATP Delray Beach
Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022