Erick Thohir mengapresiasi kinerja gemilang dari bank-bank milik negara tersebut, pihaknya mengungkapkan pencapaian tersebut merupakan buah dari hasil transformasi dan efisiensi yang saat ini tengah dilakukan oleh Kementerian BUMN beserta seluruh perusahaan BUMN.
“Meski kita semua terus berjuang menghadapi disrupsi akibat pandemi, kinerja positif Himbara nyatanya tetap bisa ditingkatkan. Kinerja keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial yang dilakukan dapat meningkat dengan pesat. Hal ini tak lepas dari transformasi yang tengah dilakukan,” ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menteri BUMN juga mengapresiasi transformasi di tubuh masing-masing bank Himbara yang kemudian saat ini menjadi keunggulan kompetitif dalam persaingan di industri keuangan nasional. Masing-masing bank Himbara telah memiliki spesialisasi unik dan berbeda sehingga tidak ada tumpang tindih.
Artinya masing-masing memiliki fokus bisnisnya masing-masing. Seperti misalnya BRI yang semakin fokus pada segmen UMKM dan ultra mikro, Mandiri didedikasikan fokus menggarap segmen korporasi dan pengusaha nasional agar dapat terus bangkit, BNI memiliki tugas khusus menggarap bisnis internasional dan BTN akan tetap pada bisnis utamanya di bidang perumahan untuk mengurangi angka backlog dan membantu masyarakat, termasuk millenial, agar lebih mudah mendapatkan hunian.
“Ke depan tentu kami harapkan peran Himbara akan bisa semakin dirasakan dan menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional melalui pemberdayaan dari berbagai segmen serta memberikan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan dan utamanya kepada masyarakat Indonesia,” kata Erick Thohir.
Himbara berhasil mencatatkan kinerja cemerlang di sepanjang tahun 2021. Himbara yang terdiri dari BRI, Mandiri, BNI dan BTN secara total mampu meraup laba sebesar Rp72,05 triliun pada akhir Desember 2021. Pencapaian ini tercatat melesat 78,06 persen dari perolehan laba tahun 2020 sebesar Rp40,34 triliun.
Apabila dirinci, secara total di sepanjang tahun 2021, BRI mampu mencetak laba sebesar Rp30,76 triliun, Mandiri Rp28,03 triliun, BNI Rp10,89 triliun dan BTN mampu menyumbang laba senilai Rp2,37 triliun.
Sementara itu Ketua Himbara Sunarso yang juga merupakan Direktur Utama BRI mengungkapkan kunci utama keberhasilan Himbara dalam menjaga kinerja positif meski pandemi masih menghantui tak lepas dari transformasi dan kecakapan Himbara dalam merespon pandemi yang terjadi.
Kinerja Himbara yang baik secara keseluruhan tidak terlepas dari adaptasi yang terus dilakukan oleh industri perbankan, krisis yang terjadi membuat manajemen risiko atau risk management menjadi lebih sigap.
“Sejak tahun 1997 sering terjadi krisis, akibat sering krisis, regulasi, disiplin industri untuk manajemen risiko menjadi lebih sigap. Krisis ini (pandemi) yang paling berat, namun berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh regulator dan stimulus oleh Pemerintah relatif tepat dalam merespon tantangan yang terjadi akibat pandemi ini,” kata Sunarso.
Di samping raihan laba yang melesat signifikan tersebut, Himbara juga terus menjadi mitra strategis utama pemerintah dalam kaitan menyalurkan berbagai program stimulus sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Ini adalah bukti nyata bahwa perusahaan BUMN, utamanya Himbara tidak hanya berperan menciptakan nilai ekonomi dari sisi kinerja dan angka, namun juga kami berperan dalam menciptakan nilai sosial untuk memberi makna bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Sunarso.
Baca juga: Himbara pertegas komitmen dukung percepatan pemulihan ekonomi RI
Baca juga: Bank Himbara beri fasilitas kredit sindikasi Rp550 miliar ke ITDC
Baca juga: Kinerja bank Himbara positif, BRI optimistis ekonomi nasional pulih
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022