Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan proses pemberian santunan tidak mudah, lantaran ada beberapa ahli waris yang tidak dapat ditemui di pengungsian terpusat.
Para ahli waris tersebut, kata Mensos Risma, ada yang sudah mengungsi di rumah kerabatnya, maupun ada yang telah berpindah ke luar kota.
“Itu alasannya kenapa baru sekarang. Tapi nanti kalau sudah bisa ketemu dan kita sudah komunikasi, santunan itu akan kita berikan lagi,” ujar Risma.
Baca juga: Kepala BNPB pastikan percepatan pembangunan huntara-huntap Semeru
Baca juga: Kolaborasi Berau Coal bantu warga korban letusan Gunung Semeru
Sebelumnya, Mensos Risma telah menyerahkan santunan ahli waris 17 keluarga korban meninggal dunia akibat bencana tersebut. Untuk diketahui, jumlah korban meninggal akibat letusan Gunung Semeru dilaporkan sebanyak 48 jiwa sampai hingga 13 Desember 2021.
Selain memberikan santunan, Mensos Risma mengatakan Kementerian Sosial akan membantu meningkatkan keterampilan korban bencana guna percepatan pemulihan keluarga.
“Nanti kita perbaiki terus supaya mereka bisa mempercepat pemulihan. Karena mereka mulai dari nol, percepatan pemulihan ekonomi keluarga, maka kita latih itu,” kata dia.
Mensos Risma mengatakan program percepatan pemulihan ekonomi melibatkan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Program tersebut membuat para korban bencana memiliki keterampilan dan menyibukkan diri, serta dapat meningkatkan pendapatan keluarganya.
Seperti yang sudah dilakukan Kemensos, para anggota Tagana diberangkatkan ke Kabupaten Majene, Sulawesi Barat sejak bulan Januari 2022.
“Di Majene kita buat seperti ini juga, mereka bahkan bulan Januari ada di pengungsian,” kata dia.
Santunan untuk korban letusan Gunung Semeru tahap II, yaitu untuk 24 orang ahli waris dengan jumlah total bantuan senilai Rp360 juta.
Selain itu akan disalurkan juga bantuan logistik berupa makanan siap saji sebanyak 400 paket, dan makanan anak sebanyak 360 paket.
Bantuan tersebut dikirim dari gudang Balai Besar Soeharso Solo milik Kemensos ke Posko Pengungsian Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang dan diserahkan melalui Koordinator Posko Penanggal.
Sejak bencana letusan Gunung Semeru terjadi terjadi, Kemensos telah memberikan respon cepat dengan menyerahkan bantuan logistik.*
Baca juga: Khofifah resmikan 50 hunian sementara Semeru yang dibangun Pramuka
Baca juga: Baznas petakan pembangunan hunian tetap bagi warga terdampak Semeru
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022