"Selama WFH ini kalau kami lihat cowok-cowok itu kan lebih banyak dapat info dari inner-circle ya. Dari pacar, istri, kakak perempuan, ibu gitu. Sehingga mereka itu medapat exposure itu dari rumah sebenarnya," kata Pandu saat diskusi daring, Selasa.
"Semakin mereka spending time di rumah, terekspos dengan kakaknya yang skincare-an, lalu dia juga mulai pakai. Itu sedikit banyak ada impact terhadap cowok-cowok di Indonesia. Memang tidak terjadi sejak awal pandemi. Itu terjadi sekitar setahunan terakhir bahwa pria lebih peduli terhadap penampilannya," tambahnya.
Lebih lanjut, Pandu juga menjelaskan bahwa kini masyarakat lebih penasaran dengan kandungan-kandungan yang ada di dalam sebuah skincare. Hal tersebutlah yang memicu peningkatan pencarian tentang kandungan-kandungan skincare di Google saat ini.
"Jadi untuk beauty industry ya terutama untuk skincare, konsumen itu sudah semakin penasaran, bahwa customer itu mencari lebih banyak informasi terutama tentang perawatan kulit," jelas Pandu.
Baca juga: Pria cenderung malas merawat kulit wajah di usia muda
"Karena mungkin dengan kondisi work from home selama 2 tahun ini sehingga konsumen itu tuh lebih peduli terhadap kesehatan. Jadi bukan cuma masalah look aja tapi juga tentang healthy skin atau beauty secara general," sambungnya.
Selain tentang kandungan skincare, masyarakat kini juga mulai mencari informasi terkait dengan produk yang ramah lingkungan. Misalnya tentang produk skincare yang tidak melakukan uji coba pada hewan.
"Mencari tentang kandungan, bagaimana memperbaiki masalah kulit, dan juga gaya hidup ramah lingkungan di beauty industry pun sudah semakin tinggi gitu ya. Salah satunya adalah no animal testing lalu juga halal gitu," ungkap Pandu.
"Semakin ke sini konsumen tuh semakin kritis mencari tahu bahan kandungan yang ramah lingkungan, yang aman untuk kulit, yang tidak dites ke binatang, dan juga tentang halal. Padahal halal kan bukan sesuatu yang baru ya. Tapi masih ada tren konsumen mencari informasi itu more and more," lanjutnya.
Dengan demikian, sebagai pihak brand pandu pun merasa bahwa ini merupakan pertanda bahwa masyarakat Indonesia sudah semakin ingin mengetahui tentang sebuah produk. Oleh sebab itu, pihaknya pun perlu memberikan informasi serta menghadirkan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Jadi sebuah tanda bahwa kedepannya konsumen Indonesia itu akan lebih semakin penasaran, dan kami sebagai brand pun harus lebih kreatif menyampaikan informasi dan membuat produk yang menjawab kebutuhan masyarakat," tutupnya.
Baca juga: Garnier Green Beauty, upaya menuju bumi lebih hijau
Baca juga: Bantu kurangi limbah plastik, Joe Taslim bawa "totebag"
Baca juga: Kata dokter soal menjaga kesehatan kulit bagi pria
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022