"Kemerdekaan itu mahal, jangan disia-siakan," kata Buya Syafii Maarif saat acara diskusi buku "Berdiang di Perapian Buya Syafii", di halaman belakang Biro ANTARA NTB, di Mataram, Selasa (22/2) malam.
Dari beberapa buku hasil sastrawan yang pernah dibacanya, pemerintah saat ini belum bisa menjalankan apa yang menjadi amanah dalam isi Pancasila tersebut.
Karena banyak di bumi nusantara yang bisa menjadi ancaman untuk kemajuan bangsa Indonesia. Sehingga pemerintah saat ini harus bekerja keras dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Bangsa ini harus lebih kerja keras lagi, jangan larut dalam ketidakpastian," katanya.
Baca juga: Buya Syafii Maarif: Kebhinnekaan jadi kekuatan pemersatu bangsa
Baca juga: Presiden Jokowi minta pendapat Buya Syafii pilih menteri kabinet
Sebelumnya, sastrawan Riki Dhamparan Putra, penulis buku "Berdiang di Perapian Buya Syafii" mengatakan dirinya termotivasi membuat buku tersebut, karena Buya adalah ulama yang mampu mengkritisi dan bisa menjadi jembatan atau fasilitasi bagi semua elemen masyarakat.
"Ilmu pengetahuan sesuai Al Quran itu tidak ada putusnya," ujarnya.
Secara garis besar isi buku tersebut banyak sekali termasuk tentang politik, sejarah Islam, cerita Nabi Yusuf dan beberapa sejarah lainnya.
Sehingga dirinya berharap karya tulis yang dibuatnya tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Harapan bisa berguna bagi masyarakat untuk menemukan kewarasannya," tuturnya.
Pewarta: Riza Fahriza*Akhyar Rosidi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022