Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan bahwa salah satu pertimbangan pihaknya mengembangkan produk tersebut karena jumlah kasus stunting akibat gizi buruk masih banyak di Indonesia.
"Oleh karena itu dibutuhkan berbagai intervensi berbasis keluarga berisiko stunting, yang salah satunya adalah dengan pemenuhan asupan gizi, termasuk memberikan suplemen makanan untuk anak bila perlu," ujar Hadi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil Sekretariat Wakil Presiden RI pada 2021, angka stunting secara nasional mengalami penurunan sebesar 1,6 persen per tahun dari 27,7 persen pada 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021.
"Hampir sebagian besar dari 34 provinsi menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun 2019 dan hanya lima provinsi yang menunjukkan kenaikan. Namun, prevalensi kasus stunting di Indonesia ini masih di atas Vietnam (23 persen), Malaysia (17 persen), Thailand (16 persen), dan Singapura (4 persen)," kata Hadi.
Hadi menambahkan, Curlysine merupakan suplemen makanan tambahan untuk anak dengan kombinasi kandungan ekstrak curcuma, lysine, dan taurine. Ekstrak curcuma secara saintifik dapat digunakan untuk indikasi gangguan pencernaan dan memperbaiki nafsu makan yang menurun termasuk sebagai immunomodulator.
Sementara itu, lysine merupakan asam amino esensial yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan saraf pada anak serta mencegah terjadinya stunting. Adapun taurine, lanjutnya, berperan penting untuk menjaga integritas sel pada beberapa organ tubuh. Dengan demikian, kesehatan secara umum pada anak dapat terjaga.
"Curlysine ini merupakan salah satu produk inovasi PT Phapros Tbk. Kami targetkan dapat terjual sebanyak 40.350 unit dalam satu tahun ke depan," ujar Hadi.
Sebelumnya, emiten berkode saham PEHA itu optimistis catat pertumbuhan dua digit pada 2022. Pertumbuhan tersebut utamanya akan didorong oleh pengembangan dan inovasi produk-produk baru.
Baca juga: Presiden minta program penurunan kekerdilan tak sekadar seremonial
Baca juga: Perusahaan farmasi diminta perkuat sinkronisasi platform telemedisin
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022