• Beranda
  • Berita
  • Saham Australia berakhir menguat, kebuntuan Rusia-Ukraina dalam fokus

Saham Australia berakhir menguat, kebuntuan Rusia-Ukraina dalam fokus

23 Februari 2022 16:58 WIB
Saham Australia berakhir menguat, kebuntuan Rusia-Ukraina dalam fokus
Indeks ASX. ANTARA/Reuters

Indeks acuan S&P/ASX 200 berakhir 0,62 persen atau 44,40 poin lebih tinggi menjadi 7.205,70 poin

Saham-saham Australia ditutup lebih tinggi pada Rabu, terangkat oleh kenaikan moderat di sektor pertambangan dan perawatan kesehatan ketika sebagian besar sektor menutup kerugian, setelah investor tampaknya menunjukkan sedikit respons terhadap perkembangan kebuntuan Ukraina-Rusia.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia berakhir 0,62 persen atau 44,40 poin lebih tinggi menjadi 7.205,70 poin. Indeks acuan ditutup 1,0 persen lebih rendah pada Selasa (22/2/2022).

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan tahap pertama sanksi terhadap Rusia pada Rabu, setelah Moskow memerintahkan pengerahan pasukan ke dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri, menandai masuknya Australia ke dalam krisis geopolitik yang sudah berlangsung lama.

Sebagian besar sektor terjebak dalam aksi jual pada Selasa (22/2/2022) di tengah meningkatnya ketidakpastian Rusia-Ukraina.

Saham perawatan kesehatan adalah pendorong terbesar untuk indeks acuan dengan kenaikan 1,2 persen, dengan saham kelas berat sektor Cochlear Ltd dan CSL Ltd masing-masing terangkat 5,1 persen dan 0,7 persen.

Saham sektor pertambangan mengikuti menguat 0,8 persen, dengan BHP Group naik 0,6 persen sementara Rio Tinto terangkat 1,2 persen.

"Investor tidak malu untuk memindahkan lebih banyak uang tunai sementara ketidakpastian berlanjut dan mungkin terus sedikit gelisah dalam beberapa minggu mendatang," kata Dale Raynes, direktur asosiasi di CPS Capital mengomentari volatilitas pasar, dikutip dari Reuters.

Raynes mengatakan ketidakpastian dalam beberapa minggu terakhir menyebabkan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina. "Sanksi baru tidak mengejutkan investor," tambahnya.

Saham emas Australia adalah hambatan terbesar untuk indeks acuan, jatuh 1,8 persen menghentikan kenaikan beruntun empat hari mereka.

Newcrest Mining, penambang emas terbesar di negara itu, jatuh 2,1 persen karena harga emas datar setelah permintaan safe-haven diimbangi oleh kenaikan imbak hasil obligasi pemerintah AS.

Di antara sektor lainnya, saham sektor teknologi dan keuangan masing-masing naik 2,2 persen dan 0,3 persen.

Di seberang perbatasan, dolar Selandia Baru menguat setelah bank sentral negara tersebut,Reserve Bank of New Zealand menaikkan kembali suku bunganya ke tingkat sebelum pandemi, menandakan pengetatan lebih lanjut untuk melawan risiko inflasi.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru menguat naik 0,2 persen untuk menyelesaikan sesi di 12.134,42 poin.

Baca juga: Saham Australia goyah karena investor pertimbangkan krisis Ukraina
Baca juga: Saham Inggris hentikan rugi 4 hari, indeks FTSE 100 bangkit 9,88 poin
Baca juga: IHSG diproyeksikan datar di tengah kekhawatiran konflik Rusia-Ukraina

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022