"Hari ini pekerjaan pembangunan jaringan tegangan menengah di Pulau Pasaran sebagai sentra ikan teri asin sudah dimulai," ujar General Manager PLN UID Lampung, I Gede Agung Sindu Putra, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan, dalam upaya percepatan pembangunan infrastruktur guna mendukung pengembangan sentra ikan teri asin tersebut pihaknya telah berinvestasi sebesar Rp580 juta.
"Pembangunan infrastruktur kelistrikan itu jumlah investasinya sebesar Rp580 juta. Dengan rincian berupa pembangunan jaringan tegangan menengah 20 kilovolt (kv) dan gardu distribusi berkapasitas 100 kilovolt ampere (kVA)," katanya.
Menurutnya, selama ini di Pulau Pasaran menggunakan jaringan tegangan rendah yang dipasok dari gardu distribusi di Jalan Teluk Bone dan harus menyeberangi selat sejauh 350 meter.
"Dengan hadirnya tegangan menengah dan gardu distribusi di Pulau Pasaran, tentunya akan meningkatkan kualitas dan kapasitas kelistrikan di pulau itu. Dan kami optimis dapat mendorong perekonomian di Pulau Pasaran sebagai sentra penghasil ikan asin terbesar di Provinsi Lampung," ucapnya.
Dia menjelaskan, listrik yang berkualitas dan kapasitas yang cukup sangat menentukan pembangunan perekonomian di suatu daerah, terutama Pulau Pasaran dengan mayoritas masyarakat berprofesi sebagai nelayan, listrik sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas produksi ikan serta produk turunannya.
"Kalau tidak ada kendala, paling cepat akhir bulan ini atau awal Maret 2022, listrik tegangan menengah sebesar 20 kilovolt sudah tersambung ke Pulau Pasaran,” ujarnya lagi.
Ia melanjutkan, masyarakat di Pulau Pasaran tidak perlu ragu bila berencana mengembangkan usahanya. Salah satunya dengan menggunakan mesin pendingin sebagai sarana pengawetan ikan.
"Khusus di Pulau Pasaran karena akses kesana hanya dapat dilalui kendaraan roda dua, PLN juga telah menyiapkan ULC (Unit Layanan Cepat) roda dua di bawah PLN ULP Teluk Betung," katanya pula.
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022