Dalam tiga hari berturut-turut sejak Senin (21/2), di Ibu Kota Provinsi Hubei itu telah ditemukan 23 kasus positif COVID-19 yang diduga varian Omicron.
Sembilan kasus baru pada Selasa (22/2) dan Rabu (23/2) merupakan kontak dekat, demikian otoritas kesehatan Wuhan kepada pers, Rabu.
Kasus Omicron pertama di Wuhan ditemukan dari forum pelatihan karyawan kosmetik.
Baca juga: Vaksin COVID-19 V-01 China terbukti efektif lindungi dari Omicron
Kasus tersebut menjalar hingga Beijing karena salah satu peserta pelatihan menumpang kereta api sepulang dari Wuhan.
Sampai saat ini lebih dari 720.000 warga Wuhan telah menjalani tes PCR.
Sejak Omicron ditemukan di Wuhan pada Senin telah terdata 663 kontak dekat dan 3.018 kontak sekunder yang semuanya telah dikarantina.
Salah satu hotel di Distrik Wuchang dan satu gedung kompleks permukiman warga di Distrik Jiangan sebagai tempat pelatihan karyawan telah dinyatakan sebagai kawasan berisiko tinggi COVID-19.
Selain Beijing, kasus Omicron di Wuhan menjalar ke Qingdao (Provinsi Shandong) dan Shijiazhuang (Provinsi Hebei).
Pelatihan karyawan kosmetik tersebut diikuti oleh 66 orang, sebanyak 24 di antaranya telah meninggalkan Wuhan, demikian otoritas kesehatan setempat.
Baca juga: Beijing temukan 14 kasus baru COVID-19 usai Olimpiade
Baca juga: Dibantu China, Hong Kong perangi COVID-19 "habis-habisan"
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022