Dibentuk pada Januari 2021 setelah merger antara Fiat-Chrysler dan Peugeot, Stellantis mengatakan pihaknya mendapat manfaat dari peningkatan efisiensi karena merger tersebut.
Untuk setahun penuh, perusahaan mengatakan memperoleh 152 miliar euro (171 miliar dolar AS), dengan laba bersih 13,4 miliar euro (151 miliar dolar AS).
Sementara itu, pendapatan naik 14 persen dibandingkan dengan pendapatan 2020 dari perusahaan komponen terpisah, sementara laba hampir tiga kali lipat tahun-ke-tahun.
"Hasil rekor hari ini membuktikan bahwa Stellantis berada di posisi yang tepat untuk memberikan kinerja yang kuat, bahkan di lingkungan pasar yang paling tidak pasti," kata CEO Stellantis Carlos Tavares, dikutip dari Xinhua, Kamis.
Seperti halnya sebagian besar pembuat mobil, penjualan Fiat-Chrysler dan Peugeot lebih rendah pada tahun 2020 karena dampak COVID-19.
Stellantis mengatakan strategi perusahaan setelah merger akan difokuskan pada tiga bidang utama, yakni peningkatan efisiensi dari penghapusan operasi duplikat, membuat terobosan ke pasar China, dan fokus pada pengembangan lini kendaraan listrik, hibrida, dan otonom.
Baca juga: Maserati akan luncurkan SUV mewah Grecalebaru pada 22 Maret
Baca juga: Stellantis tarik lebih 19 ribu van susul laporan kebakaran
Baca juga: Alfa Romeo Tonale, SUV listrik pesaing Audi Q3 dan BMW iX1
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022