"Upaya transformatif tentu perlu didorong pula oleh kesiapan talenta digital sebagai agent of change dalam memanfaatkan berbagai inovasi-inovasi tersebut," kata Johnny saat meresmikan gedung di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, dikutip dari siaran pers, Kamis.
Baca juga: Menkominfo : 11 satelit bumi dukung operasional SATRIA-1
Menkominfo melihat partisipasi NTT dalam program keterampilan digital masih kurang. Oleh karena itu, dia mengharapkan kampus turut ambil bagian dalam mengembangkan talenta digital di sana.
"Bukan saja untuk fakultas dan program studi yang bersentuhan langsung dengan TIK melainkan terbuka untuk semua fakultas, dan jurusan. Tidak menutup kemungkinan juga bagi para sarjana untuk mengasah kompetensi teknologi yang unggul. Jadikan teknologi sebagai enabler dan pemicu lahirnya inovasi dalam apapun bidang yang saudara-saudari dalami," kata Johnny.
Kominfo mengutip laporan Future of Jobs dari World Economic Forum 2020, terdapat sejumlah pekerjaan yang paling diminati di sektor digital, antara lain Data Analyst and Scientists, Big Data Specialists, AI and Machine Learning Specialists, Digital Marketing and Strategy Specialists, Renewable Energy Engineers, Process Automation Specialists; Internet of Things Specialists, Digital Transformation Specialists, Business Services and Administration Managers, dan Business Development Professionals.
Untuk mengembangkan talenta digital di Indonesia, Kominfo membagi program dalam tiga tingkatan.
Baca juga: Hari Internet Aman bagi anak perlu diimbangi dengan literasi digital
Pada tingkat dasar, Kominfo mengadakan program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, dengan target 12,5 juta masyarakat. Program ini melibatkan 34 pemerintah provinsi dan 514 pemerintah kabupaten dan kota.
Menurut Johnny, tahun lalu pelatihan literasi digital menjangkau 12,5 juta orang. Tahun ini Kominfo menargetkan ada 5,7 juta orang yang ikut pelatihan literasi digital.
Hingga 2024, Kominfo menargetkan ada 50 juta orang yang mengikuti pelatihan literasi digital tingkat dasar ini.
Untuk tingkat menengah, Kominfo mengadakan program beasiswa Digital Talent Scholarship untuk lulusan SMA dan sarjana. Program gratis ini terdiri dari 200.000 pelatihan.
Pada tingkat mahir, terdapat program Digital Leadership Academy dengan target mencetak 300 orang sebagai mentor ahli digital. Program ini ditujukan bagi para pengambil kebijakan di wilayah untuk pelaksanaan smart city, electronic government, e-commerce, dan financial technology.
Kominfo bekerja sama dengan empat universitas asing untuk program ini, yaitu Tsinghua University, National University of Singapore di Singapura, Oxford University di Inggris dan Harvard Kennedy School.
Baca juga: BRI gali talenta digital RI lewat BRIBRAIN Academy
Baca juga: Potensi talenta digital didorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia
Baca juga: Microsoft siapkan ribuan mahasiswa jadi talenta digital lewat PSIB
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022