• Beranda
  • Berita
  • Ketua LKAAM Sumbar pertanyakan pernyataan Menag terkait suara adzan

Ketua LKAAM Sumbar pertanyakan pernyataan Menag terkait suara adzan

24 Februari 2022 17:18 WIB
Ketua LKAAM Sumbar pertanyakan pernyataan Menag terkait suara adzan
Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar Dt Nan Sati (ANTARA/Mario SN)
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Fauzi Bahar Datuak Nan Sati mempertanyakan pernyataan Menteri Agama Yaqut Choulil yang menyandingkan suara adzan dengan suara gonggongan anjing.
 

“Kami semua jajaran ninik-mamak, serta alim ulama dan bundo kanduang mengharamkan Menteri Agama RI untuk menginjak bumi Ranah Minang, juga meminta agar dia menarik ucapannya untuk meminta maaf pada umat,” kata dia,

 

“Demi Allah kita akan berjuang untuk ini. Haram hukumnya Menteri agama memijakkan kaki di Ranah Minang, kalau masih juga berani sebelum menarik ucapannya dan meminta maaf pada umat, saya pastikan tidak akan kembali lagi dia ke Jakarta,” kata dia.

 

Fauzi Bahar menegaskan,apa yang dilontarkan menteri agama sudah merusak hati dan bathin umat Islam, khususnya masyarakat Minangkabau, karena dasar filosofis Adat basandi syara', Syara' basandi Kitabullah (Adat bersendikan agama, Agama bersendikan Al Quran).

Baca juga: Wagub Jabar: Tak elok bandingkan adzan dengan suara anjing

Baca juga: Kemenag: Menag tidak bandingkan suara adzan dengan suara anjing

 

Menurut dia, filosofi ini menandakan kalau orang Minang memang adalah Islam, dan adzan adalah panggilan shalat, jangan disamakan dengan lolongan anjing.

 

“Pernyataan Menteri Agama itu melukai hati orang Minangkabau yang penganut Islam. Jangan coba-coba injak tanah Minangkabau, ini Islam sejati, Menteri Agama sudah berlebihan,” kata dia

 

Selain itu menurut di pernyataan Menteri Agama itu telah menyalahgunakan wewenang yang diberikan Presiden Jokowi kepadanya.

 

“Kasihan kita ke Bapak Presiden yang memberikan kewenangan kepada dia dan disalahgunakan wewenang itu, sehingga Presiden juga akan mendapat imbas dari pernyataan tanpa etika dan logika tersebut," ujar dia.

 

Fauzi Bahar Dt. Nan Sati mengimbau agar orang Minang harus siap berjuang dalam mempertahankan aqidah, demi kehormatan Ranah Minang.

 

"Kita siap berjuang untuk ini, dan kita orang Minang pasti Muslim yang taat dan patuh pada ajaran Al Quran dan hadits termasuk di dalamnya shalat, maka adzan adalah panggilan shalat, jangan dilecehkan, siapapun yang melecehkan kita harus berantas," kata dia.*


Baca juga: Volume suara adzan di Kalteng tak pernah dipermasalahkan

Baca juga: Kiai Ma'ruf hentikan pidatonya saat dengar suara adzan

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022