• Beranda
  • Berita
  • Saham merosot, harga minyak mendekati 100 dolar AS per barel

Saham merosot, harga minyak mendekati 100 dolar AS per barel

24 Februari 2022 17:38 WIB
Saham merosot, harga minyak mendekati 100 dolar AS per barel
Ilustrasi - Pompa minyak bekerja saat matahari terbenam di dekat Midland, Texas, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Jessica Lutz/aa.

Indeks Dow Jones di Wall Street turun dengan margin yang besar 2,5 persen. Perdagangan saham di Wall Street merosot pada Rabu (Kamis pagi, WIB) turun ke level terendah ....

Harga saham anjlok di sejumlah bursa internasional, sementara harga minyak melonjak lebih dari 5 dolar AS per barel pada Kamis siang WIB, setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan aksi militer di Ukraina.

Aksi ini mendorong Washington dan Eropa untuk memberikan sanksi terhadap Moskow yang dapat mengacaukan ekonomi global.

Indeks Dow Jones di Wall Street turun dengan margin yang besar 2,5 persen. Perdagangan saham di Wall Street merosot pada Rabu (Kamis pagi, WIB) turun ke level terendah delapan bulan setelah Kremlin mengatakan pemberontak di Ukraina timur telah meminta bantuan militer.

Baca juga: Minyak melonjak, saham merosot saat Rusia-Ukraina di ambang perang

Pasar saham di Eropa mengalami tekanan akibat berita ledakan di Ibu Kota Ukraina Kyiv, kota besar Kharkiv dan daerah lainnya. Indeks DAX di Frankfurt anjlok 4 persen menjadi 14.047,18 poin, dan CAC di Paris turun 3,6 persen menjadi 6.537,32 poin, indeks FTSE 100 di London turun 2,5 persen menjadi 7.311,69 poin.

Sementara itu, harga  minyak mentah Brent sempat melonjak di atas 100 dolar AS per barel di London untuk pertama kali sejak 2014 karena kekhawatiran tentang kemungkinan gangguan pasokan dari Rusia, produsen minyak terbesar ketiga.

Benchmark minyak mentah AS sempat melampaui 98 dolar AS per barel. Saat yang bersamaan, mata uang Rubel merosot 7,5 persen terhadap dolar.

“Pasar keuangan yang sebelumnya sedang memasuki fase aman, kini harus mempertimbangkan pertumbuhan yang lebih lambat, karena biaya energi yang tinggi,” kata Chris Turner dan Francesco Pesole dari ING, mengatakan dalam sebuah laporan dikutip AP.

Baca juga: Aksi jual ekuitas dan uang Asia kian dalam karena Rusia serang Ukraina

Dampak dari serangan militer tersebut, Presiden Komisi Eropa di Brussel mengatakan bahwa 27 negara Uni Eropa merencanakan pemberian sanksi besar-besaran terhadap Rusia.

"Kami akan meminta pertanggungjawaban Presiden Putin," kata Ursula von der Leyen.

Moskow telah mengirim tentara ke beberapa daerah yang dikuasai pemberontak setelah mengakui mereka sebagai daerah yang merdeka.

Putin mengatakan Rusia harus melindungi warga sipil di Ukraina timur, klaim yang telah diprediksi Washington akan dibuatnya untuk membenarkan invasi.

Presiden Joe Biden mengecam serangan itu sebagai "tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan" dan mengatakan Moskow akan dimintai pertanggungjawaban, yang oleh banyak orang berarti Washington dan sekutunya akan menjatuhkan sanksi tambahan.

Washington, Inggris, Jepang, dan Uni Eropa sebelumnya memberlakukan sanksi terhadap bank, pejabat, dan pemimpin bisnis Rusia. Opsi tambahan termasuk melarang Rusia dari sistem global untuk transaksi bank.

Di pasar Asia, Nikkei 225 di Tokyo turun 1,8 persen menjadi 25.970,82 poin dan Hang Seng di Hong Kong turun 3,2 persen menjadi 22.901,56. Shanghai Composite Index turun 1,7 persen menjadi 3.429,96.

Ekonomi Asia menghadapi risiko yang lebih rendah daripada Eropa, tetapi mereka yang membutuhkan minyak impor mungkin akan terkena harga yang lebih tinggi jika pasokan Rusia terganggu, kata para peramal.

Kospi di Seoul turun 2,6 persen menjadi 2.648,80 dan S&P-ASX 200 Sydney turun 3 persen menjadi 6.990,60.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022