"Kami menghargai temuan dan rekomendasi Komnas HAM. Tentu akan menjadi bahan analisis dan evaluasi untuk bekerja lebih baik lagi," kata Iqbal di Semarang, Kamis.
Baca juga: Polda Jateng gelar pengobatan gratis di Desa Wadas
Adapun kondisi saat ini di Desa Wadas, kata dia, TNI dan Polri terus membangun komunikasi sosial antarmasyarakat, baik yang mendukung keberadaan kawasan tambang batuan andesit untuk kebutuhan proyek Bendungan Bener, maupun yang menolak.
Bakti sosial, lanjut dia, juga dilakukan TNI dan Polri di wilayah Desa Wadas.
"Pembangunan sanitasi, sumur, penyediaan tandon, serta pengobatan gratis," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sempat terjadi ketegangan saat petugas dari BPN Jawa Tengah melakukan pengukuran lahan warga yang bersedia melepas tanahnya untuk kebutuhan tambang batu andesit proyek Bendungan Bener pada 2 Februari 2022.
Komnas HAM sendiri juga sempat menemui Kapolda Jawa Tengah beberapa saat setelah peristiwa tersebut.
Hasil dari pertemuan tersebut, Komnas HAM menyampaikan sejumlah temuan awal berdasarkan pemantauan lembaga itu di Desa Wadas.
Komnas HAM RI dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah bersepakat untuk koordinasi lebih intensif guna mencegah peristiwa yang sama terulang sekaligus menciptakan suasana yang kondusif di Desa Wadas.
Baca juga: Komnas HAM: Siapkan kelangsungan masa depan anak-anak Wadas
Baca juga: Keakuan perlu disingkirkan jika ingin wujudkan Bendungan Bener
Baca juga: PBNU siap bantu cari titik temu permasalahan warga Wadas
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022