• Beranda
  • Berita
  • Deklarasi PON Aceh-Sumut, Menpora bicara tolok ukur prestasi-pembinaan

Deklarasi PON Aceh-Sumut, Menpora bicara tolok ukur prestasi-pembinaan

24 Februari 2022 19:43 WIB
Deklarasi PON Aceh-Sumut, Menpora bicara tolok ukur prestasi-pembinaan
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali (ketiga kiri) bersama Gubernur Aceh Nova Iriansyah (ketiga kanan), Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kedua kiri), dan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman (kiri) berjalan bersama usai Deklarasi PON Aceh-Sumut 2024 di Banda Aceh, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/Ampelsa/tom. (ANTARA FOTO/AMPELSA)

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah ajang yang seharusnya menjadi tolok ukur prestasi dan pembinaan atlet oleh pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan olahraga di wilayah masing-masing.

Hal itu disampaikan Menpora dalam deklarasi pelaksaan PON Aceh-Sumatera Utara 2024 di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Kamis.

"Ajang ini menjadi sarana untuk mengukur prestasi di mana nanti, kita dapat melihat sejauh mana pembinaan yang telah dilakukan oleh setiap daerah terhadap atlet-atlet dalam setiap cabang olahraga," kata Zainudin.

Status PON sebagai sebuah tolok ukur prestasi atlet dari seluruh penjuru negeri, lanjut Menpora, bahkan sudah tertuang dalam Undang-Undang Keolahragaan yang baru saja disahkan oleh DPR RI pada 15 Februari 2022.

"Artinya, lewat kegiatan PON ini kita dapat melihat sejauh mana komitmen daerah dalam memberikan perhatian dan pembinaan kepada para atlet di setiap cabang olahraga," katanya.

Baca juga: KONI isyaratkan pembatasan mutasi atlet untuk PON Aceh-Sumut
Baca juga: Aceh-Sumut deklarasikan pelaksanaan tuan rumah PON 2024


Oleh karena itu Menpora mengingatkan agar PON Aceh-Sumut nantinya tidak diwarnai praktik mutasi atlet yang kerap dihalalkan oleh banyak pengurus olahraga daerah demi mendongkrak prestasi di ajang empat tahuna tersebut.

Secara khusus ia juga mengingatkan agar Aceh dan Sumut selaku tuan rumah --yang kerap identik dengan praktik mutasi atlet semasa PON-- menujung tinggi sportivitas dan bila ingin berprestasi haruslah ditopang dengan aktivitas pembinaan berkelanjutan dan tidak semata cara-cara instan.

"Prestasi yang diraih oleh para atlet di PON Aceh-Sumut harus benar-benar hasil pembinaan yang dilakukan oleh masing-masing provinsi bukan membeli atau mengambil atlet dari provinsi lainnya dalam meraih prestasi," kata Zainudin.

"Penyelenggaraan PON dengan tuan rumah dua daerah yakni Aceh-Sumut merupakan yang pertama digelar. Saya optimistis penyelenggaraan PON Aceh-Sumut ini akan berjalan sukses," pungkasnya.

Selain Menpora dan dua kepala daerah tuan rumah, yakni Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, deklarasi PON Aceh-Sumut 2024 juga dihadiri oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman.

Baca juga: Menpora dorong percepatan infrastruktur PON Aceh-Sumut
Baca juga: Aceh perjuangkan cabang olahraga yang akan dipertandingkan di PON 2024

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022