• Beranda
  • Berita
  • Wapres harapkan peran aktif HIKMAT di sektor ekonomi syariah

Wapres harapkan peran aktif HIKMAT di sektor ekonomi syariah

24 Februari 2022 20:33 WIB
Wapres harapkan peran aktif HIKMAT di sektor ekonomi syariah
Wakil Presiden RI MA'ruf Amin saat menerima pengurus Himpunan Ikatan Keluarga Mahasiswa Alumni Tebuireng (HIKMAT) Jabodetabek, Karawang, dan Serang melalui konferensi video, di Jakarta, Kamis (24/2/2022). ANTARA/HO-BPMI Setwapres
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengharapkan Himpunan Ikatan Keluarga Mahasiswa Alumni Tebuireng (HIKMAT) dapat ikut berperan aktif di dalam pengembangan sektor ekonomi syariah.

Hal tersebut diutarakan Wapres saat menerima pengurus Himpunan Ikatan Keluarga Mahasiswa Alumni Tebuireng (HIKMAT) Jabodetabek, Karawang, dan Serang melalui konferensi video, di Jakarta, Kamis.

"Bagaimana HIKMAT itu menjadi lembaga yang menjadi lokomotif perbaikan, perubahan, penggerak kelompok kecil yang memiliki berbagai kreatif-kreatif, di dalam dakwah, di dalam menumbuhkan ekonomi (dengan) membangun cara berpikir yang kritis, inovatif, berpikir yang tidak tekstual, tetapi ber-manhaj bukan liberal," ujar Wapres dalam siaran pes yang diterima di Jakarta.

Wapres mengungkapkan, untuk membangun ekonomi syariah, pemerintah telah melakukan inkubasi para pengusaha-pengusaha yang berbasis ekonomi syariah. Ia pun menyambut baik para santri yang telah memulai usaha, serta mengajak untuk berpartisipasi dalam menumbuhkan dan mengembangkan ekonomi syariah.

"Pengusaha syariah kita bangun melalui inkubasi-inkubasi di berbagai daerah, ditumbuhkan, dimunculkan, disemai kemudian ditingkatkan yang sudah ada, dibesarkan," tuturnya.

Selanjutnya Wapres mengimbau, sesuai dengan ajaran agama, agar melakukan perubahan dari usaha konvensional menjadi usaha berprinsip syariah.

"Kemudian juga bagaimana memigrasikan, menghijrahkan yang sekarang masih berada di konvensional menjadi ke syariah, ini lah hal yang sedang kita bangun, para mahasiswa juga harus menyiapkan diri ke arah sana," ucapnya.

Menurut Wapres, apabila gerakan para santri tersebut dapat berjalan dengan baik, ekonomi umat Islam akan melaju pesat dan semakin berkembang, karena potensi yang dimiliki umat Islam begitu besar.

"Nanti saya kira umat kita akan menjadi umat yang menjadi kuat, menjadi besar, seperti pohon yang terus berkembang cepat besar, berdahan, berbuah, kemudian yang menanam sendiri menjadi terheran-heran, karena dia berkembang begitu cepatnya," tuturnya.

"Kuncinya, itu minta tolong kepada Allah, jangan lemah. Artinya harus ada kebangkitan, bangkit dengan mengerahkan semua potensi yang kita miliki, potensi umat besar tetapi tidak terkelola dengan baik," sambungnya.

Wapres pun meyakini bahwa kemakmuran umat Islam itu bisa dicapai, dengan meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.

"Kunci-kunci untuk bisa membangun masyarakat untuk makmur itu saya kira SDM yang unggul yang bisa memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, baik di lingkup pendidikan tinggi, universitas, ataupun juga keterampilan-keterampilan melalui pelatihan-pelatihan ini yang harus kita kembangkan," tegasnya.

Meningkatkan kualitas SDM, lanjutnya, dapat dilakukan para santri dengan membangun dakwah yang konstruktif, salah satunya melalui media daring. Untuk itu, santri harus dapat memanfaatkan media.

Baca juga: Wapres harapkan NU jadi lokomotif gerakan perbaikan

Baca juga: Wapres menyampaikan tantangan kemandirian umat


Selain itu, Wapres juga menekankan, agar dalam mengembangkan ilmu tidak hanya dipahami secara tekstual, namun harus dapat dikembangkan, diaktualisasikan pada pemikiran, mengembangkan dan memahaminya secara lebih kontekstual.

Wapres pun berharap agar para santri, sebagai orang yang dianggap memahami ajaran-ajaran agama dapat berperan dalam mengubah, memperbaiki dan memberi solusi permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat.

"Saya berharap santri tidak hanya menjadi pencari kerja tetapi menjadi tokoh-tokoh perbaikan, tokoh-tokoh perubahan, problem solver, tokoh-tokoh yang menyelesaikan masalah di masyarakat," harapnya.

Sebelum mengakhiri pertemuan tersebut, Wapres memberikan apresiasi kepada para alumni Tebuireng atas komitmen untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan menginisiasi terbentuknya alumni Tebuireng ke dalam HIKMAT.

"Oleh karena itu saya mengapresiasi terhimpun-nya santri alumni Tebuireng ini ke dalam HIKMAT,” jelasnya.

Pada kesempatan itu Ketua Umum HIKMAT Jangky Dausat melaporkan bahwa HIKMAT dibentuk sebagai wadah para santri alumni Tebuireng yang melanjutkan Pendidikan sebagai mahasiswa di daerah Jabodetabek, Karawang dan Serang untuk saling bersinergi dalam nuansa kebersamaan dan kekeluargaan, mengembangkan potensi kreativitas dan keterampilan alumni dalam bidang keagamaan, keilmuan, sosial, masyarakat dan bidang-bidang lainnya.

"Program kerja kami melakukan silaturahim dan membangun komunikasi antar alumni, membangun sinergi dan kolaborasi antar-alumni, ikut serta dalam menyebarkan ajaran agama ahli sunnah wal jamaah melalui gerakan kemahasiswaan, mengadakan kajian keilmuan mengenai problematika yang ada dalam lingkup masyarakat, serta kegiatan sosial lainnya," urai Jangky.

Anggota HIKMAT Muhammad Ainul Khaq menyampaikan bahwa puluhan santri khususnya alumni Tebuireng telah menjalankan amanah Wapres untuk menjadi santripreneur dengan memulai usaha yang berbasis syariah. Ia berharap Wapres dapat memberikan arahan agar dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional dari sektor UMKM.

"Kami juga mohon bimbingan arahan dari Kiai agar dapat mengembangkan usaha-usaha kami sendiri terutama di kalangan santri alumni Tebuireng. Sehingga dapat mewujudkan santripreneur yang berkualitas dan berintegritas serta dapat membantu dalam pemulihan ekonomi di negara ini," ujar Ainul.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022