Solusi yang dihadirkan meliputi penguatan visibilitas dan kontrol di berbagai penyedia cloud, beban kerja, perangkat, dan identitas digital. Seluruhnya terangkum dalam satu tampilan manajemen terpusat.
“Risiko siber tidak dapat dihindari dan akan terus berkembang. Namun, dengan membangun pertahanan yang komprehensif, terintegrasi, dan didukung cloud yang menggunakan otomatisasi untuk mencegah, mendeteksi, serta mengurangi risiko, kami dapat semakin memberdayakan organisasi dari berbagai ukuran untuk tidak takut melakukan transformasi digital dan berinovasi," kata Corporate Vice President, Security, Compliance and Identity Microsoft Vasu Jakkal dalam siaran persnya, Jumat.
Adapun salah satu solusi yang ditawarkan Microsoft mencakup perluasan kemampuan Microsoft Defender for Cloud ke Google Cloud Platform (GCP), mode pratinjau publik CloudKnox Permissions Management, dan kemampuan analisis data keamanan baru di Microsoft Sentinel.
Dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, sistem kerja dengan mengandalkan multicloud lebih dari satu sistem awan komputasi sudah menjadi hal yang tidak terelakkan dan banyak diadopsi.
Baca juga: Microsoft uji coba fitur baru Windows 11
Baca juga: Microsoft dan Telkom bermitra asah 3.000 talenta digital
Menurut laporan bertajuk "Flexera 2021 State of the Cloud Report" ada 92 persen responden menggunakan model multicloud, yang berarti mereka mengandalkan aplikasi dan infrastruktur dari beberapa penyedia cloud.
Survei terbaru lainnya yang disponsori oleh Microsoft menunjukkan bahwa 73 persen responden mengatakan pengelolaan lingkungan multicloud adalah hal yang sulit.
Agar organisasi dapat menerapkan strategi multicloud ini, sangat penting bahwa solusi keamanan mereka mampu mengurangi kompleksitas dan memberikan perlindungan yang komprehensif.
"Kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi komprehensif yang dapat bekerja dengan mulus di berbagai platform, dan turut pula menjangkau cloud serta aplikasi lain di luar ekosistem kami, sehingga pelanggan kami dapat mengamankan kebutuhan digital mereka secara menyeluruh," ujar Vasu.
Untuk layanan Microsoft Defender for Cloud ke Google Cloud Platform (GCP), pelanggan akan mendapatkan rekomendasi out-of-the-box yang memungkinkan pelanggan mengkonfigurasi lingkungan GCP sesuai dengan standar keamanan utama, seperti tolok ukur Center for Internet Security, dan perlindungan untuk pekerjaan penting yang berjalan di GCP.
Hal itu memungkinkan organisasi atau pun pelanggan untuk mengelola keamanan mereka secara terpusat dan langsung lintas cloud.
Selanjutnya untuk kolaborasi bersama CloudKnox, CloudKnox akan membantu organisasi atau pelanggan dengan memberikan visibilitas lengkap ke semua pengguna dan identitas beban kerja dari berbagai layanan cloud dengan fitur otomatis yang secara konsisten menerapkan akses hak istimewa paling rendah.
Pelanggan juga dapat melakukan pemantauan berkelanjutan yang didukung pembelajaran mesin (machine learning) untuk mendeteksi dan mengatasi aktivitas yang mencurigakan.
Microsoft Umumkan Kapabilitas Keamanan Baru untuk menawarkan cara baru untuk mengakses dan menganalisa data keamanan dengan menggunakan semua jenis data, di mana pun mereka tersedia, untuk memberikan solusi pencarian ancaman yang paling komprehensif.
Kapabilitas yang diperkenalkan mencakup log dasar yang memungkinkan Microsoft Sentinel menyaring data dalam jumlah besar dan menemukan ancaman dengan tingkat keparahan tinggi, tetapi visibilitas rendah.
Selain itu, Microsoft Sentinel akan memiliki kemampuan pengarsipan data baru untuk memperpanjang retensi data di luar kebijakan Microsoft saat ini, yaitu dari dua tahun menjadi tujuh tahun, untuk mendukung kebutuhan kepatuhan data global pelanggannya. Microsoft juga akan menambahkan pengalaman pencarian baru untuk memberdayakan analis keamanan, guna menemukan ancaman secara efektif.
Hal ini akan dapat dilakukan berkat kemampuan pencarian data keamanan yang cepat dan mudah dalam jumlah besar dari semua log, analitik, dan arsip.
Baca juga: Microsoft siapkan ribuan mahasiswa jadi talenta digital lewat PSIB
Baca juga: Microsoft pekerjakan insinyur Apple rancang chip untuk servernya
Baca juga: Microsoft hentikan produksi Xbox One
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022