Herman salah seorang warga Nagari Kajai di Simpang Empat, Jumat, mengatakan saat ini kondisi rumahnya rusak berat sehingga tidak layak huni dan membutuhkan tenda.
Menurut dia, hampir semua rumah di Kajai rusak sedang hingga berat.
Ia menceritakan gempa besar terjadi tiga kali dan setelah itu ada banyak gempa susulan.
Baca juga: Pemkot Payakumbuh akan kirim bantuan bagi korban gempa Pasaman Barat
Baca juga: Dua meninggal, 20 luka-luka akibat gempa M 6,1 di Pasaman Barat
Sementara warga Bateh Pulai, Nagari Kajai, Meizen menyatakan sedikitnya 25 bangunan hancur beserta perabotan di sekitar kediamannya
"Saat ini warga yang rumahnya hancur mengungsi ke Simpang Empat tepatnya di jalur 32," kata dia.
Selain itu warga juga khawatir terjadi longsor karena daerah Kajai berada di kawasan perbukitan.
"Hingga saat ini kami masih bertahan di luar rumah, karena gempa susulan masih terus terjadi," ujarnya.
Berdasarkan pantauan sejumlah warga Nagari Kajai ada yang memilih mengungsi ke Simpang Empat yang merupakan ibu kota kabupaten berjarak sekitar 20 kilometer.
Tidak hanya merusak rumah warga, Masjid Raya Kampung Padang Kajai juga runtuh diguncang gempa.
Hengki, warga setempat menceritakan saat itu terdengar bunyi gemuruh dan ternyata bangunan masjid roboh.
Ia memastikan tidak ada warga yang menjadi korban tertimpa reruntuhan.
Sebelumnya Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengimbau warga untuk tetap waspada karena masih ada kemungkinan terjadinya gempa susulan.
"Masyarakat diminta tetap tenang dan saling bantu membantu mengatasi bencana ini," ujarnya.
Bupati mengingatkan apabila terjadi gempa susulan masyarakat diminta untuk keluar rumah mencegah tertimpa bangunan.
Bupati menyampaikan pada tahap awal pihaknya mendirikan posko bantuan di Nagari Kajai karena kondisinya paling parah setelah gempa.
Gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Pasaman Barat pada Jumat pukul 08.39 WIB.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa yang berlokasi di 0.15 derajat Lintang Utara, 99.98 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.*
Baca juga: BPBD Agam turunkan tim data kerusakan dampak gempa
Baca juga: Gubernur Sumbar instruksikan penanganan cepat gempa Pasaman Barat
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022