Putin melakukan percakapan telepon dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi, menjelaskan bagaimana perkembangan situasi seputar Ukraina.
Raisi menyatakan pemahamannya sehubungan dengan kekhawatiran keamanan Rusia yang disebabkan oleh aksi destabilisasi Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Isu-isu yang berkaitan dengan upaya diplomatik untuk mempertahankan dan sepenuhnya menerapkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA) atas program nuklir Iran telah ditinjau, menurut Kremlin.
Pemerintah Rusia juga menambahkan bahwa mencapai sebuah kesepakatan akhir tentang JCPOA akan berkontribusi pada stabilitas dan keamanan regional.
Putin juga menjelaskan kepada Perdana Menteri India Narendra Modi tentang sikap Moskow terhadap isu Ukraina.
"Ketika membahas situasi tersebut, Putin menguraikan penilaian fundamentalnya perihal tindakan agresif Kiev terhadap penduduk sipil di Donbass, serta tentang kebijakan destruktif Kiev selama bertahun-tahun yang bertujuan untuk melanggar perjanjian Minsk," kata Kremlin.
Modi berterima kasih kepada Putin atas klarifikasinya dan meminta bantuan untuk memastikan keamanan warga negara India yang saat ini berada di Ukraina.
Sementara itu, Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron juga membahas situasi di Ukraina dalam percakapan telepon.
Menurut Kremlin, kedua belah pihak bertukar pandangan dengan "serius dan jujur" tentang situasi seputar Ukraina.
Kremlin menambahkan bahwa Putin memberikan "penjelasan komprehensif tentang alasan dan keadaan atas keputusan melakukan operasi militer khusus."
Putin pada Kamis memerintahkan "operasi militer khusus" di wilayah Donbass, dan Ukraina mengonfirmasikan bahwa target-target militer di negaranya diserang.
Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022