Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan menjaring kader-kader terbaik untuk mengikuti seleksi calon Komisioner Komnas HAM periode 2022 hingga 2027.ke depan diperlukan komisioner yang memiliki pandangan HAM dengan pola yang ada di masyarakat Indonesia
"PBNU mungkin akan mengomunikasikan dengan orang yang ada di lingkungan NU dan dianggap kompeten, sehingga mendaftarkan dirinya," kata Ketua PBNU Mohamad Syafi Alielha, di Jakarta, Jumat.
Dengan demikian, ujar dia, Panitia Seleksi (Pansel) Calon Komisioner Komnas HAM memiliki banyak kandidat dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda untuk dipilih dan diusulkan ke DPR RI.
Tidak hanya membuka peluang mengutus kader terbaik, PBNU juga siap dan turut serta membantu mensosialisasikan ke masyarakat luas terkait seleksi calon Komisioner Komnas HAM periode 2022 hingga 2027.
Secara pribadi, pria yang akrab disapa Savic Ali tersebut juga bertugas sebagai pimpinan jaringan media NU. Melalui jaringan yang dimiliki organisasi kemasyarakatan Islam tersebut, PBNU bisa menjangkau berbagai kalangan sehingga informasi seputar seleksi Komnas HAM diketahui masyarakat luas.
Senada dengan itu, Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Trisno Raharjo mengatakan dari organisasi tersebut akan ada kader dan tokoh-tokoh yang ikut seleksi calon Komisioner Komnas HAM.
"Sebelum ini Pak Maneger Nasution pernah menjadi salah satu Komisioner Komnas HAM, dan kita berharap ada lagi yang berperan di Komnas HAM," kata dia.
Menurut dia, saat ini masih banyak persoalan HAM yang mesti dilakukan dan ditata dengan baik. Meskipun Indonesia menjadi salah satu bagian dari pengelola HAM di tingkat internasional, namun di tataran nasional perlu upaya lebih baik dalam pemajuan HAM.
"Artinya, ke depan diperlukan komisioner yang memiliki pandangan HAM dengan pola yang ada di masyarakat Indonesia," ujar dia.
Baca juga: Pansel harap calon komisioner selesaikan pelanggaran HAM masa lalu
Baca juga: Pansel Komnas HAM harap lebih banyak perempuan daftar komisioner
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022