• Beranda
  • Berita
  • Kapolda ingin percepat vaksinasi terkait Jabar tertinggi kasus COVID

Kapolda ingin percepat vaksinasi terkait Jabar tertinggi kasus COVID

25 Februari 2022 17:59 WIB
Kapolda ingin percepat vaksinasi terkait Jabar tertinggi kasus COVID
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana (tengah) saat meninjau vaksinasi di Darmawan Park, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022). ANTARA/M Fikri Setiawan/pri.

Tinggal kita percepat saja. Jawa Barat masih ranking satu sekarang

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana meminta kepada jajaran Satgas Penanganan COVID-19 mempercepat vaksinasi karena Jawa Barat kini provinsi penyumbang tertinggi kasus harian COVID-19.

"Vaksinasi anak dan lansia udah gercep (gerak cepat) dan gas pol, tinggal kita percepat saja. Jawa Barat masih ranking satu sekarang, masih 14 ribu (kasus per hari), butuh bantuan dari berbagai pihak," ungkapnya saat meninjau vaksinasi di Darmawan Park, Sentul, Kabupaten Bogor, Jumat.

Menurut dia pemerintah bahkan akan terus melakukan vaksinasi saat bulan Ramadhan jika angka vaksinasi belum mencapai target.

"Ya kalau memang angka vaksinnya itu tetap kita laksanakan (Ramadhan) karena ini untuk kewajiban kita, untuk menjaga imunitas masyarakat," terangnya.

Jenderal bintang dua itu berharap, Kabupaten Bogor dapat mencapai angka 100 persen dalam melaksanakan vaksinasi, seperti beberapa daerah lain di Jawa Barat.

Baca juga: Pasien COVID-19 bertambah 61.488 kasus, Jabar sumbang terbanyak

Baca juga: Tambah 251 orang, positif COVID-19 di Cirebon-Jabar naik 1.689 kasus


Sementara, Bupati Bogor, Ade Yasin menyebutkan bahwa realisasi vaksinasi di Kabupaten Bogor sudah mencapai angka 74,02 persen atau 6.242.855 penerima vaksin.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu berharap agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tak mewajibkan penerima vaksin penguat atau booster menunggu enam bulan setelah vaksin dosis kedua.

“Percepatan jadi terkendala karena harus enam bulan itu. Kami mendorong supaya minimal tiga bulan lah setelah menerima dosis dua supaya bisa diberikan booster, karena pemintaan banyak tapi terkendala aturan,” ujar Ade Yasin.

Menurutnya, jangka waktu enam bulan untuk menerima booster dari dosis kedua, terlalu lama. Sementara angka penularan COVID-19 di Kabupaten Bogor masih tinggi yaitu di atas 1.000 orang setiap hari positif terkonfirmasi COVID-19.

Baca juga: Satgas: Jabar tambah kasus harian positif COVID-19 terbanyak

Baca juga: Satgas: Kasus baru positif COVID-19 di Garut-Jabar tembus 1.000 lebih

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022