"Saat ini, tim SAR dari unsur Polair dan Adpel Pangkalbalam sedang melakukan pencarian di sekitar lokasi korban terjatuh di titik koordinat 03.05.5 S.106.22.3T atau 45 mil dari arah barat antara perairan Dapur dengan perairan Toboali," ujar Kepala Stasiun Pelabuhan Pangkalbalam, Nanang Tarmizi di Pangkalpinang, Minggu.
Ia menjelaskan, korban merupakan juru mudi KM Samudera yang berangkat dari Pelabuhan Palembang (Sumsel) tujuan Pelabuhan Semarang (Jawa Tengah), dengan muatan barang sembako, kelontongan, bahan bangunan dan lainnya.
"Berdasarkan informasi dari SAR Babel, korban terjatuh dari kapal yang sampai saat ini belum ditemukan, namun dipastikan korban meninggal karena terseret arus air laut," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam upaya pencarian korban, pihaknya telah menginformasikan kepada para nahkoda kapal penumpang maupun kapal kargo di Pelabuhan Pangkalbalam yang melintasi perairan Toboali agar ikut mengawasi korban yang hilang terseret air laut.
"Kami telah menginformasikan kepada masing-masing nahkoda, ABK kapal di Pelabuhan Pangkalbalam tujuan Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), apabila menemukan jenazah korban agar diselamatkan atau memberikan informasi kepada tim SAR, Adpel, stasiun pelabuhan, nelayan dan instansi terkait lainnya untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Menurut dia, sampai saat ini, penyebab jatuh korban ke laut belum diketahui karena masih tahap pencarian jenazah korban.
"Kami belum mengetahui penyebab korban jatuh ke laut, namun aparat tentu akan menyelidiki peristiwa tersebut, apakah karena kelalaian, kecelakaan, kecerobohan atau ada unsur kesengajaan orang lain untuk mencelakakan korban," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam upaya mengantisipasi kecelakaan kapal di laut, pihaknya terus memberikan informasi kondisi cuaca di perairan Babel, seperti tinggi gelombang, kecepatan angin, badai dan cuaca buruk lainnya.
Berdasarkan, prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang, tinggi gelombang di perairan Babel berkisar satu hingga dua meter, berlaku selama 24 jam mulai Senin (21/8) pukul 07.00 WIB.
Tinggi gelombang di perairan Selat Gelasa rata-rata berkisar 1,5 hingga 2,0 meter, kecepatan angin dari timur hingga selatan mencapai 10 hingga 45 km per jam.
Tinggi gelombang di perairan Selat Bangka bagian selatan, rata-rata berkisar 1,0 hingga 2,0 meter dengan kecepatan angin dari timur hingga selatan berkisar 10 hingga 43 km per jam.
Demikian juga, tinggi gelombang di perairan Selat Bangka bagian utara rata-rata berkisar 1,0 hingga 2,0 meter, arah dan kecepatan angin dari tenggara hingga selatan berkisar 10 hingga 35 km per jam.
"Kami mengimbau para nahkoda untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kecelakaan kapal, apabila terjadi cuaca buruk di tengah perjalanan diharapkan nahkoda untuk mencari pulau-pulau terdekat untuk berlindung," ujarnya.
(ANT-040/I013)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011