• Beranda
  • Berita
  • Dinkes ungkap 1,4 juta warga Jakarta belum ikut vaksinasi COVID-19

Dinkes ungkap 1,4 juta warga Jakarta belum ikut vaksinasi COVID-19

25 Februari 2022 19:51 WIB
Dinkes ungkap 1,4 juta warga Jakarta belum ikut vaksinasi COVID-19
Polsek Palmerah menggelar vaksinasi massal di Mapolsek Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (24/2/2022). ANTARA/HO-Polsek Palmerah.

Alasannya halal haram

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan hingga saat ini masih ada sebanyak 1,4 juta warga Jakarta berusia 6 tahun ke atas yang belum mengikuti vaksinasi COVID-19 dengan berbagai alasan.

"Nah di Jakarta ini masih banyak. 1,4 juta orang, enam tahun ke atas yang belum divaksin (COVID-19), KTP DKI," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila dalam diskusi Kelompok Kerja Risk Communication and Community Engagement (RCCE) COVID-19 yang disiarkan melalui YouTube internetsehat, Jumat.

Ngabila menjelaskan ada beragam alasan warga DKI Jakarta yang belum mengikuti vaksin COVID-19, salah satunya karena masih adanya warga yang meragukan kehalalan dari vaksin COVID-19.

"Alasannya halal haram. Padahal MUI sudah mengeluarkan fatwa bahwa Sinovac halal dan suci, AstraZeneca itu mubah. Mubah itu artinya boleh," tuturnya.

Ngabila meminta warga tidak perlu lagi mengkhawatirkan kehalalan setiap jenis vaksin COVID-19 dan dia berharap semua warga paham dan tidak ada lagi yang mempersoalkan kehalalan dari tiap jenis vaksin.

"Ketika kita darurat kesehatan masyarakat, perang, di mana nyawa kita dipertaruhkan itu mubah, boleh, ya halal gitu. Harusnya no debat. Harusnya semua paham nggak ada lagi isu ini," ucap Ngabila.

Selain itu, Ngabila juga mengatakan alasan lainnya adalah masih adanya warga yang berpikir apakah vaksin COVID-19 itu manjur atau tidak.

"Lalu juga bilang vaksin tidak manjur. Kita harus percaya vaksinasi COVID-19 bisa mencegah kematian atau bergejala berat karena secara materi genetik masih sama walaupun  virusnya tambah hebat," tuturnya.

Ngabila juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak pilih-pilih merk vaksin, karena semua merek vaksin aman, sehat, dan berkualitas.

Dia meminta masyarakat juga melihat keadaan negara lain yang kesulitan mendapatkan vaksinasi COVID-19.

"Kita tidak boleh pilih-pilih merek vaksin karena kita bayangkan di belahan dunia sana, misalnya di Afrika orang nyari satu vaksin buat dosis satu aja susah banget. Negara kita masa ngebuang-buang vaksin yang expired? Ini satu hal yang sangat disayangkan. Jadi jangan pilih-pilih vaksin. Semua merek vaksin aman, sehat, berkualitas," ucap Ngabila.
Baca juga: DKI minta warga sudah miliki tiket segera ikut vaksin booster
Baca juga: DPRD DKI apresiasi kinerja Dinkes hadapi Omicron di Jakarta
Baca juga: Dinkes: Isolasi mandiri bisa dilakukan jika penuhi syarat klinis

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022