"Korban berhasil dievakuasi pada Jumat (25/2) malam sekitar pukul 21.00 WIB," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pasaman Barat Jon Edwar di Simpang Empat, Sabtu.
Korban bernama Anismar (70) diketahui tertimpa reruntuhan sejak Jumat (25/2) pukul 17.00 WIB. Evakuasi dilakukan menggunakan alat berat atau eskavator karena korban tertimbun reruntuhan beton masjid di Kecamatan Talamau itu.
"Evakuasi sedikit terkendala karena hujan lebat melanda daerah Kajai pada Jumat malam. Namun berkat kerja sama yang baik, korban bisa dikeluarkan dari reruntuhan," kata John Edwar.
Saat itu, katanya, belum diketahui ada warga tertimbun reruntuhan masjid yang roboh itu. Saat gempa terjadi, pada pagi ada kegiatan membaca Yasin di masjid itu.
Ketika itu korban yang sudah berusia 70 tahun diduga tidak bisa melarikan diri keluar masjid bersama warga lainnya.
Data sementara dampak gempa di Pasaman Barat meninggal dunia empat orang, luka berat 19 orang, luka sedang tujuh orang dan luka ringan 36 orang.
Bangunan yang rusak sekitar 5.000 unit, pengungsi 10.000 orang, 35 titik pengungsi dan dipusatkan di halaman kantor bupati setempat.
Proses evakuasi korban gempa yang tertimbun reruntuhan Masjid Raya Kajai Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, menggunakan alat berat.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022