Computer Emergency Response Team (CERT) Ukraina, dikutip dari Reuters, Sabtu, mengatakan peretas mencuri kata sandi email dan masuk akun surat elektronik tentara Ukraina.
Akun surat elektronik yang diretas ini mengirimkan pesan berbahaya ke daftar kontak.
CERT menuduh grup berkode UNC1151 berbasis di Minsk yang mendalangi kampanye peretasan ini. Grup peretas beranggotakan tentara Belarusia.
Ukraina sudah mengalami berbagai serangan siber sebelum invasi Rusia pekan ini.
Beberapa hari lalu, ratusan komputer di Ukraina diserang dengan perangkat lunak penghapus data, yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan.
Situs pemerintahan Ukraina, antara lain Kementerian Luar Negeri, mendapat serangan distributed denial-of-service (DDos).
Situs Kementerian Pertahanan Ukraina dan dua bank juga sempat mendapat serangan DDoS.
Baca juga: Geng Conti peretas BI targetkan pemerintahan dan industri
Baca juga: Hoaks! Anak 13 tahun asal China retas Facebook
Baca juga: Swedia tuding Rusia jadi dalang peretasan badan olahraga
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022