"Wisata bahari merupakan salah satu wisata unggulan yang dimiliki Indonesia yang membuat kekayaan maritim tak diragukan lagi keindahan dan keunikannya," kata Direktur KPLP Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Capt Weku Federik dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan saat apel upacara sebagai puncak Peringatan HUT KPLP ke-49 dan HUT Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) ke-34 di Kantor Pangkalan PLP Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (26/2).
Ia mengatakan wisata bahari Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke tentunya memerlukan dukungan dan jaminan keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim dari segala ancaman. Ribuan personel KPLP dan PPLP dengan aset kapal patroli sebanyak 378 unit akan selalu siaga menjalankan tugasnya.
Baca juga: KPLP berkomitmen terus jaga laut dan pantai Indonesia
Sebagai bukti nyata kiprah di dunia internasional, KPLP dan PPLP juga mengambil peran dalam perhelatan internasional di Indonesia seperti pertemuan G20.
KPLP, lanjut dia, memiliki 5 Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) yang sekaligus menjadi basis pengamanan perairan di Indonesia.
Kelima Pangkalan tersebut adalah Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak, Pangkalan PLP Kelas II Bitung dan Pangkalan PLP Kelas II Tual.
KPLP memiliki kurang lebih 9.000 orang personel dengan aset kapal patroli 378 unit yang terdiri dari 7 kapal kelas I (60 meter), 15 kapal kelas II (42 meter), 54 kapal kelas III (28 meter), 65 kapal kelas IV (15 meter), serta 237 kapal kelas V (12 meter), termasuk di dalamnya 39 kapal yang berada di 5 Pangkalan PLP yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Bamsoet: Tingkatkan penjagaan di perairan Natuna
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022