"Jadi memang Hebitren bagian dari strategi BI. Dalam hal ini, BI konsentrasi dengan pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan mencari pertumbuhan dari sektor-sektor baru," kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw BI) Purwokerto Rony Hartawan di Desa Pesawahan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu kepada wartawan usai pengukuhan Pengurus Hebitren Koordinator Daerah Banyumas di kompleks Pondok Pesantren Miftahul Huda, Desa Pesawahan, yang dilakukan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Hebitren KH Muhammad Hasib Wahab Hasbullah.
Menurut dia, sektor-sektor baru tersebut salah satunya keuangan inklusif, digitalisasi, dan ekonomi hijau.
"Kalau kita lihat, ini bukan suatu gerakan atau hal yang sederhana karena kita melihatnya jangka panjang, ini sudah global. Jadi, keuangan syariah itu sudah menjadi pasar baru yang di semua (negara) dunia itu sudah punya pasarnya, sementara negara kita sendiri muslimnya terbanyak," katanya.
Dengan demikian, kata dia, akan berjalan lebih efektif jika menghimpun semua pesantren.
Dalam hal ini, lanjut dia, kuncinya adalah sinergi secara bersama-sama.
"Pondok pesantren kalau kita sinerginya ramai-ramai itu akan punya bargaining power kan, untuk membangun suatu bisnis. Kalau sendiri-sendiri mungkin kecil skalanya," katanya.
Rony mengatakan jika sinergi yang dilakukan pesantren itu menjadi besar, bisa melakukan ekspor, sehingga tidak hanya bicara pasar lokal, juga global meskipun secara bertahap.
Menurut dia, sektor perekonomian yang bisa digarap Hebitren di Banyumas di antaranya pariwisata, pertanian, pengolahan makanan, dan sebagainya.
Bahkan, kata dia, sektor pariwisata bisa disinergikan dengan pertanian melalui pembangunan desa wisata.
"Jadi untuk Hebitren ini kita bukan membangun satu-satu, tetapi membangun ekosistem, kuncinya ekosistem. Jadi, dari hulu ke hilirnya harus jelas," katanya.
Sementara itu, mengatakan dengan dikukuhkannya Hebitren Korda Banyumas sangat berpotensi untuk mengembangkan usaha-usaha ekonomi pesantren terutama bidang pertanian.
Ia mengaku telah melihat secara langsung kegiatan pertanian tanaman padi organik yang dilakukan Pondok Pesantren Miftahul Huda di Desa Pesawahan mencapai surplus.
"Sehingga santri yang sekian ribu itu bisa dihidupi untuk bahan berasnya cukup dari hasil pertanian pesantren. Ke depan, kita optimistis bahwa di Banyumas ini nanti menjadi harapan kami, bekerja sama dengan BI itu supaya menjadi suatu unggulan untuk usaha-usaha pesantren dan bidang pertanian," kata putra ulama pendiri Nahdlatul Ulama almarhum KH Abdul Wahab Hasbullah itu.
Lebih lanjut, dia mengatakan hingga saat ini, dari sekitar 36 ribu pesantren yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, baru sekitar 500 pesantren yang tergabung dengan Hebitren.
Ia menargetkan pada tahun 2022 akan ada sedikitnya 1.000 pondok pesantren yang masuk dalam Hebitren.
Sementara di Banyumas, kata dia, berdasarkan laporan dari Ketua Hebitren Korda Banyumas Khanan Masykur (Gus Khanan) baru belasan pesantren yang bergabung dalam Hebitren.
"Kami harapkan nantinya ada 150 pesantren di Banyumas yang bergabung, karena ke depan Hebitren Korda Banyumas tidak hanya untuk Kabupaten Banyumas, juga Banyumas Raya," kata dia yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur.
Gus Hasib, sapaan akrab KH Muhammad Hasib Wahab Hasbullah, juga mengharapkan pesantren-pesantren yang tergabung dalam Hebitren Korda Banyumas dapat mengikuti jejak pesantren di Hebitren Koordinator Wilayah Jawa Barat yang telah mampu ekspor melon.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengagendakan kegiatan replikasi usaha melon di Hebitren Korda Banyumas.
Rangkaian kegiatan pengukuhan Pengurus Hebitren Korda Banyumas juga diisi dengan panen padi organik yang dilakukan Ketua Umum DPP Hebitren KH Muhammad Hasib Wahab Hasbullah, Sekretaris Jenderal DPP Hebitren GSCB Reza Fahlipi Bakhtiar, Kepala KPw BI Purwokerto Rony Hartawan, dan Ketua Hebitren Korda Banyumas Khanan Masykur di lahan sawah milik Pondok Pesantren Miftahul Huda.
Baca juga: BI tanam 200.000 bibit kopi di Pegunungan Dieng
Baca juga: BI: Implementasi QRIS di eks Keresidenan Banyumas meningkat
Baca juga: BI perkirakan terjadi deflasi 0,05 persen pada Februari 2022
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022